Empat anggota kelompok sayap kanan ekstrem Proud Boys dijatuhi hukuman karena dinyatakan bersalah melakukan konspirasi penghasutan dalam aksi penyerbuan ke gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021. Enrique Tarrio, mantan ketua nasional Proud Boys, dan tiga anggota lainnya dinyatakan bersalah dalam persidangan yang menarik perhatian di ibu kota AS. Tarrio dan empat terdakwa lainnya – Joseph Biggs, Ethan Nordean, Zachary Rehl, dan Dominic Pezzola – dituduh berusaha menggagalkan pengesahan kemenangan Joe Biden atas Donald Trump dalam pilpres AS 2020 oleh Kongres.
Meskipun Tarrio tidak berada di Washington pada saat kejadian, ia dituduh berperan dalam mengarahkan aksi penyerbuan ke gedung Kongres oleh anggota kelompoknya. Kelima anggota Proud Boys tersebut divonis bersalah dalam sejumlah dakwaan lain, termasuk menghalangi tugas Kongres.
Lebih dari 900 orang ditangkap terkait penyerbuan massa pendukung Trump ke gedung Kongres, tetapi hanya sedikit di antara mereka yang telah didakwa dengan konspirasi penghasutan dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.
Penyerbuan ke gedung Kongres AS yang terjadi pada 6 Januari 2021 menimbulkan sedikitnya lima korban jiwa dan 140 petugas kepolisian terluka. Setelah kejadian tersebut, Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya oleh DPR AS karena dituduh menghasut pemberontakan. Namun, ia dibebaskan oleh Senat AS.
Komite DPR AS yang dibentuk untuk menyelidiki kerusuhan di gedung Kongres merekomendasikan kepada Departemen Kehakiman AS untuk mengajukan dakwaan pidana terhadap Trump. Jaksa Agung AS Merrick Garland menunjuk seorang penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan terhadap upaya mantan presiden tersebut dalam membatalkan hasil pemilu 2020 dan terlibat dalam serangan ke Kongres.