5 Dzikir untuk Menghapus Dosa yang Bisa Diamalkan Seorang Muslim
Manusia yang hidup di dunia ini tidak lepas dari kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam Islam, berdzikir untuk menghapus dosa bisa menjadi salah satu upaya memohon ampun kepada Allah SWT.
Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dia akan mengampuni hamba-hamba-Nya yang ikhlas memohon ampun kepada-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 110 yang berbunyi,
“Barangsiapa melakukan kejahatan atau menganiaya dirinya sendiri, lalu memohon ampun kepada Allah, niscaya dia akan mendapat Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Oleh karena itu, umat Islam diperintahkan untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Salah satunya melalui dzikir.
Dzikir untuk menghapus dosa
1. Istighfar
Dzikir pertama untuk menghapus dosa adalah istighfar. Dijelaskan dalam Buku Kumpulan Doa & Dzikir Sepanjang Masa oleh Ali Amrin Al-Qurawy, dzikir merupakan wujud permintaan maaf (taubat) kita kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW pernah berkata,
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Aku mohon ampun kepada Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup dan berdiri sendiri, memerintah makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya,’ maka dosanya akan diampuni meskipun dia melarikan diri dari medan perang.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim)
Karena pentingnya dzikir istighfar, Imam Qatadah pun bersabda, “Sesungguhnya Al-Qur’an ini menunjukkan kepadamu penyakit dan obatnya. Penyakit adalah dosa, dan istighfar adalah obat bagimu.”
Berikut bacaan istighfar pengampunan dosa yang dimaksud dalam hadits,
“Astaghfirullah hal’adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup dan berdiri sendiri, memerintah makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
2. Dzikir La Ilahaa Illallah
Disebutkan dalam buku Melakukan Dosa tapi Masuk Surga ditulis oleh Muhammad Akrom, jika seorang muslim ingin memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosanya, maka ia dapat mengucapkan:
“Laa Illaaha illallah Wallahu Akbar, Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billahi”
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah SWT, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali (berasal dari) Allah SWT.”
Dalam hadits disebutkan, “Barangsiapa yang mengucapkan pengucapan ini, maka kesalahannya akan diampuni meskipun kesalahannya seperti buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
3. Dzikir Subhanallahi wa Bihamdihi
Muhammad Auli dalam bukunya yang berjudul Doa Keluarga & Risalah Peringatan tulis salah satu hadits yang menjelaskan bahwa dzikir untuk menghapus dosa adalah dengan membaca subhanallah wa bihamdihi.
Hadits tersebut berbunyi,
“Siapapun yang mengatakan subhanallah wa bihamdihi seratus kali dalam sehari, maka akan terhapuskan segala dosanya (yang kecil), meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Bukhari)
Berikut bacaan yang dimaksud dalam hadis tersebut,
“Subhanallah wa bihamdih”
Artinya: “Maha Suci Allah dan puji Dia.”
4. Dzikir Rabbanaaghfir lana Watub ‘Alainna
Ingatan dosa yang keempat tertulis di dalam kitab 10 Amalan Inti untuk Menghapus Dosa oleh Ahmad Zacky El-Syafa. Dzikir ini berbunyi:
“Rabbanaaghfir lanaa watub ‘alainaa innaka antat tawwabur rahiimu”
Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah yang menerima taubat, Maha Penyayang.”
Rasulullah SAW selalu membaca dzikir penghapusan dosa ini sebelum meninggalkan jamaah atau halaqah (pertemuan) sebanyak seratus kali. Hal ini terdapat dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dan Abu Dawud yang berasal dari Ibnu Umar RA.
5. Dzikir Sayyidul Istighfar
Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa siapa yang membaca Sayyidul Istighfar di siang hari dengan penuh keyakinan, kemudian meninggal sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang membacanya pada waktu petang dengan penuh keimanan, kemudian ia meninggal sebelum pagi hari, maka ia juga termasuk penghuni surga. (HR Bukhari)
Dzikir itu berbunyi,
“Allahumma anta Rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wawa’dika wastatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matica ‘alayya wa abuu-u laka bidzanbii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta”
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku. Engkau dari keburukan yang telah kulakukan. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”