REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci, yang diwakili oleh Badan Keamanan, Keselamatan, Konfrontasi Keadaan Darurat dan Risiko telah menyediakan lebih dari 500 personel keamanan untuk melayani pengunjung Masjidil Haram selama bulan suci Ramadhan.
Petugas keamanan disiagakan di pintu-pintu masuk utama, untuk berjaga, memantau, mencegah dan mengurai kerumunan. Selain itu, personel keamanan ada di sana untuk memastikan kesiapan sarana keselamatan di dalam Masjidil Haram, dan menyiapkan semua koridor menuju Tawaf.
Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (2/4/2023), Kepresidenan ingin menerima para peziarah pada saat kedatangan mereka dan memberikan layanan yang mereka butuhkan, mulai dari pintu masuk dan halaman Masjidil Haram hingga pintu keluar mereka.
Wakil Menteri Jenderal Urusan Keamanan, Keselamatan, Konfrontasi Keadaan Darurat dan Risiko Fayez Al-Harthy mengatakan bahwa badan tersebut melakukan beberapa tugas melalui kader nasional yang berkualitas dan terlatih. Badan ini juga menindaklanjuti kemajuan operasi keamanan dan keselamatan, melindungi individu, dan memeriksa sistem utilitas publik.
Kader melakukan deteksi dini semua risiko, dan memastikan efektivitas sistem pemadam kebakaran, dan menindaklanjuti pemeliharaan berkala mereka, di samping perangkat peringatan di Masjidil Haram, selain menerapkan rencana fluktuasi cuaca.
Kader memastikan keamanan rute pejalan kaki, serta menghilangkan semua rintangan yang menghambat pergerakan peziarah selama pelaksanaan ritual mereka.
“Perlu disebutkan bahwa ada lebih dari 15 pengamat keamanan yang berbicara dalam bahasa yang berbeda untuk melayani pengunjung Masjidil Haram dengan cara terbaik,” kat Al-Harthy.
Dia mencatat bahwa di antara bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Cina, Sinhala (Sri Lanka), Urdu, Hausa, Persia, Inggris dan Turki.
Sumber:
https://saudigazette.com.sa/article/631237/SAUDI-ARABIA/Over-500-security-personnel-serve-Grand-Mosques-visitors-during-Ramadan-nbsp