SLAWI, radartegalonline– Sebanyak 60 calon jemaah haji Kabupaten Tegal menjalani proses visa bio, Sabtu, 1 April 2023. Proses tersebut melibatkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Tegal 1444 H.
Bertempat di Ruang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, proses tersebut melalui aplikasi Biovisa Arab Saudi. Sebelum turun tangan membantu calon jemaah haji, PPIH sudah mengikuti Bintek Terintegrasi.
Bintek tersebut berlangsung di Asrama Haji Donohudan Boyolali selama 10 hari. PPIH Kabupaten Tegal ini terdiri dari 3 orang TPHI, 2 orang TPIHI dan 5 orang TKHI.
Selama proses Visa Bio tersebut, calon jemaah haji terlihat sabar dan semangat. Selain PPIH, kasi dan staf PHU juga terlibat.
Sempat Mengulang
Salah satu calon jemaah haji, Poniran dari Desa Dukuhjati Wetan Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal mengaku lega sudah menjalani proses tersebut. Dia menyatakan rasa syukurnya yang tak terhingga karena bisa menyelesaikan proses perekaman meski sempat mengulang beberapa kali.
“Alhamdulillah ya Alloh, plong rasanya, ke depan saya berharap pemerintah pusat memikirkan peralatan yang memadai sehingga calon jamaah dapat nyaman dan lancar dalam proses perekaman ini,” tuturnya seperti tertulis di web Kementerian Agama Kabupaten Tegal.
Meski begitu, secara umum Pelayanan Haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal sudah sangat bagus. Dengan keterbatasan peralatan, mereka tetep sabar melayani calon jemaah haji.
Tujuan Visa Bio
Mengutip dari web yang sama, Kasi PHU Mujahidin Nurburhan membenarkan bahwa kegiatan perekaman biometrik jemaah haji melalui Aplikasi Saudi Visa Bio. Hal ini sebagai tindak lanjut Surat Dirjen PHU Kemenag RI Nomor: B-13006/DJ/Dt.II.II.2/Hj.00/03/2023 tanggal 13 Maret 2023.
Surat itu menerangkan perihal persiapan Teknis Perekaman Biometrik jemaah haji via Aplikasi Saudi Visa Bio. Tujuan perekaman data biometrik jemaah haji itu untuk kemudahan dan keamanan jemaah. Mulai dari pemberangkatan hingga kepulangan.
“Perekaman data biometrik sebagai syarat visa haji diberlakukan untuk seluruh Jamaah Haji Indonesia,” tambah Mujahidin.
Salah satu PPIH, Risyanto yang membantu proses perekaman menambahkan, perekaman biometrik jemaah haji melalui Aplikasi Saudi Visa Bio berlangsung dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.
“Dari 60 calon jemaah haji yang sukses dalam scanning Visa Bio sebanyak 42 orang. Sedangkan 18 orang gagal setelah beberapa kali pengulangan,” tambahnya.
Dia mengakui menemui beberapa kendala teknis dalam proses perekaman. Pertama, terbatasnya peralatan HP atau Iphone yang memenuhi spek standar minimal.
Karenanya Seksi PHU dan beberapa teman PPIH secara sukarela pinjam alat kepada lingkungan sekitar. Namun itu belum memenuhi standar semua.
“Kedua, banyak typical jari khususnya bagi lansia yang sulit terdeteksi, sehingga beberapa jamaah harus dilaksanakan berulang,”pungkasnya. ***