BOGOR, iNewsBogor.id – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA (Lapas) Bogor menggelar Tarhib Ramadhan untuk memberikan bekal ruhani bagi narapidana yang tinggal di Lapas Bogor, Senin (20/2023).
Tampak hadir sekaligus membuka rangkaian kegiatan Tarhib Ramadhan, Kapolda Bogor Sopian didampingi pejabat struktural di lingkungan Lapas Bogor. Dosen dari luar penjara juga hadir untuk memberikan ajaran spiritual.
Tarhib Ramadhan yang dimulai dengan penampilan kelompok kadroh narapidana, lantunan ayat suci Al-Qur’an, serta sholawat seluruh narapidana yang dibantu oleh Lapas Bogor.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Bogor, Sopian, mengungkapkan kegiatan khususnya di jelang Ramadan nanti terkait pemberian izin kepada narapidana untuk berbuka puasa bersama keluarga.
“Kami akan tingkatkan pelayanan terkait kunjungan ke tempat-tempat yang selama ini tidak ada lumbung pangan, kami berikan kesempatan bagi masyarakat yang keluarganya di Lapas untuk menitipkan pangan setiap hari selama bulan Ramadan,” ujar Kepala Lapas Kelas II Bogor Sopijan, dalam kegiatan Tahrib Ramadhan 1444 Hijriah, Senin (20 Maret 2023).
Dalam Tarhib Ramadan, lanjut Sopian, Lapas membekali napi yang akan berpuasa. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat dan warga binaan terkait mekanisme pelayanan lapas dan ibadah. Salah satunya menyisakan makanan setiap hari sebelum berbuka puasa.
Selain itu, selama bulan puasa ini, Lapas Kelas II Bogor akan memberikan kesempatan bagi keluarga inti untuk berbuka puasa bersama para napi. Buka puasa diadakan dua kali sebulan setiap hari Sabtu.
“Kami akan buka puasa bersama keluarga dan para napi binaan di Lapas. Untuk mencegah masuknya barang berbahaya atau terlarang, Lapas akan memperketat pintu masuk seperti keluarga inti saja, pemeriksaan, jika ada penyelundupan barang terlarang,” terangnya. Sopian.
Menurut Sopian, seluruh rangkaian kegiatan selama Ranadhan ditujukan untuk meningkatkan pelayanan bagi warga binaan. Kami berharap dengan berkumpulnya keluarga saat berbuka puasa di bulan suci Ramadhan ini dapat mengubah sikap para napi menjadi lebih baik.
“Ini adalah kebijakan pengelola lapas untuk menciptakan hubungan internal antara napi dan keluarganya. Mereka sudah bertahun-tahun tidak berbuka puasa bersama keluarganya. Ini momentum, maka kami beri mereka dua kesempatan dalam satu bulan Ramadan. Ini adalah baru pertama kali di penjara ini dan niatnya baik”, ujarnya.
Apalagi, Sopijan Bogor, Kepala Lapas Kelas II A menambahkan, pihaknya memiliki dua program untuk narapidana pembantu. Yang pertama adalah program pengembangan kepribadian dan kemandirian.
“Kepribadian berkaitan dengan akhlaknya, memberdayakan buta huruf Al Quran, yang kedua adalah keagamaan. Di sini yayasan pesantren dan non penjara rutin memberikan bekal, terutama menyambut bulan suci Ramadhan terkait Amaliah Khataman al-Quran, kesadaran perubahan perilaku mereka,” katanya. .
Selain itu, lanjut Sopijan, selama bulan Ramadan, lapas memberikan kesempatan bagi keluarga yang berkunjung untuk berbuka puasa bersama napi. Diharapkan program binaan hidup dapat mencakup keterlibatan keluarga.
“Momen langka di bulan suci ini bisa berbuka puasa bersama keluarga, merasakan kepuasan berbuka puasa bersama keluarga yang mereka sayangi dan cintai,” ujarnya.
Sedangkan program kemandirian diharapkan dapat menjadi bekal bagi narapidana setelah keluar dari Lapas untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik di masyarakat. “Yang kami adakan adalah pelatihan ayam petelur, ayam pedaging, hidroponik dan budidaya jamur,” ujarnya. Editor: Furqon Munawar