Samarinda –
Siswa SMK Negeri 5 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengamuk dan membawa parang ke sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim mengatakan proses mediasi sedang berlangsung.
“Menurut informasi yang saya terima dari kepala sekolah, anak ini belum dibebaskan atau dipindahkan, karena proses mediasi masih berlangsung,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Muhammad Kurniawan saat dihubungi kontak, seperti diberitakan. oleh Antara. detikSulselJumat (3/3/2023).
Kurniawan menjelaskan, nasib para siswa ini sangat bergantung pada keputusan orang tuanya. Apakah Anda masih ingin tetap di sekolah lama atau memutuskan untuk pindah ke sekolah lain?
“Yang utama adalah seperti ini“Selama orang tua mencarikan sekolah lain dan belum diterima sekolah, sekolah asal tetap bertanggung jawab,” jelas Kurniawan.
Sebelumnya, seorang siswa SMK di Samarinda, Kalimantan Timur, kesal karena tidak menerima pesanan. push up oleh guru olahraganya. Murid itu mengancam gurunya dengan parang.
“Kejadiannya Kamis. Anak itu kelas XI jurusan penjualan,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Muhammad Kurniawan dalam keterangannya, Rabu (1/3/2023).
Dijelaskan Kurniawan, kejadian bermula saat siswa tersebut mendapat perintah dari guru olahraganya saat jam pelajaran. Namun, bukannya melakukan itu, siswa tersebut malah marah dan pulang untuk mengambil parang.
“Anak laki-laki itu tidak mendengarkan petunjuk dan perintah guru olah raga, dia marah. Merasa dekat dengan rumah, anak laki-laki itu pulang dan kembali ke sekolah dengan membawa senjata tajam,” jelasnya.
Baca selengkapnya di sini
Lihat juga video ‘Keributan di Samarinda, 1 Orang Meninggal’:
(idh/imk)