Bisnis.comJAKARTA – Harga emas global masih berada di zona hijau namun berisiko melemah setelah sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) dirilis lebih baik dari perkiraan.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (22/3/2023) pukul 08.00, harga emas Comex terpantau naik 5,10 poin atau 0,26 persen ke level US$1.963,40 per troy ounce. Sementara itu, harga emas spot naik 3,44 poin atau 0,18 persen menjadi US$1.943,51 per troy ounce.
Monex Investindo Futures (MIFX) mencatat data US Existing Home Sales yang dirilis mencapai 4,58 juta unit, lebih tinggi dari perkiraan 4,19 juta unit.
“Data yang dirilis lebih baik dari ekspektasi berpeluang memicu penurunan harga emas,” kata analis MIFX dalam riset, Rabu (22/3/2023).
MIFX memprediksi aksi pengambilan keuntungan Investor jelang keputusan suku bunga Federal Reserve selanjutnya kemungkinan akan memicu penurunan harga emas.
“Harga emas berpeluang menguji levelnya mendukung US$1.948 selama harga tidak mampu menembus level tersebut perlawanan US$1.975. Tetapi jika Anda mampu bergerak lebih tinggi dari level perlawanan diatas, harga emas berpotensi untuk dibeli menyasar level tersebut perlawanan tambahan US$1.987.
Sementara itu, Analis ICDX mengatakan harga emas tetap berada di level tertinggi sejak April tahun lalu akibat tertekannya kinerja indeks dolar menjelang pertemuan kebijakan Fed.
“Ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih rendah membuat dolar AS berkinerja buruk dengan krisis perbankan di AS dan Eropa memicu harapan bahwa Fed dapat menghentikan pengetatan kebijakan moneternya dan siap untuk melanjutkan kenaikan suku bunga di masa depan,” kata analis ICDX.
Mayoritas pelaku pasar mengharapkan kenaikan 25 basis poin dalam suku bunga acuan sementara yang lain bertaruh tidak ada perubahan.
Bank sentral AS mengadakan pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada 21-22 Maret 2023 dengan kemungkinan mempertimbangkan inflasi dan gejolak di pasar keuangan.
Investor juga masih mencermati dampak pengambilalihan Credit Suisse dan langkah beberapa bank sentral untuk mengatasi krisis perbankan.
“The Fed menawarkan pertukaran mata uang harian ke bank-bank di Kanada, Inggris, Jepang, Swiss, dan Zona Euro untuk memastikan dolar perlu beroperasi. Sejalan dengan itu, emas menguat karena memanfaatkan pelemahan indeks dolar AS dan dirasa lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendukung pembelian emas,” jelasnya.
Cek berita dan artikel lainnya di berita Google
Editor: M.Nurhadi Pratomo