Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Market
Senin, 27/02/2023 07:29 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia –Belum menginjak umur 30 tetapi sudah berharta ratusan triliun. Itulah kedua anak dari pengusaha sawit asal Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam yang belakangan ini viral karena hartanya melesat naik Rp 1,04 triliun hanya dalam waktu tiga bulan.
Bagaimana anak umur 20-an bisa memiliki harta dengan nominal yang begitu besar dalam waktu yang terbilang cukup sebentar? Usut punya usut, hal ini lantaran kinerja impresif emiten sawit milik keluarganya.
Adapun keluarga Haji Isam adalab pemilik PT Pradiksi Gunatama (PGUN) Tbk, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Batu Engau, kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam tiga bulan terakhir, saham PGUN tercatat menguat 31,39%. Saat ini, harga saham PGUN tercatat di Rp 900/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 5,16 triliun.
Itu artinya dalam tiga bulan terakhir, valuasi perusahaan naik sebesar Rp 1,23 triliun, yang membuat harta kekayaan pemiliknya ikut bertambah.
Sebagai informasi, PGUN mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020 lalu. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, industri minyak kelapa sawit, dan minyak inti kelapa sawit ditawarkan di harga Rp 115 dan berhasil mengumpulkan dana publik Rp 103,50 miliar pada saat IPO.
Menariknya dalam prospektus IPO, nama Haji Isam tidak muncul di perusahaan ini, melainkan kepemilikannya dikuasai oleh dua orang anaknya. Prospektus IPO menyebut bahwa pengendali perusahaan adalah Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra. Sebelum IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.
Kepengurusan operasi dan bisnis dikelola oleh Liana yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan. Sementara itu, meski menguasai kepemilikan saham yang sama besar dengan Liana, Jhony tidak menjadi pengurus di perusahaan tersebut. Dirinya baru menjabat posisi strategis kala perusahaan lain keluarga Haji Isam yakni Jhonlin Agro Raya (JJARR) melaksanakan IPO, dan menjadi salah satu komisaris utama termuda di perusahaan publik.
Liana dan Jhony saat ini tercatat masih mengisi jabatan tertinggi di dua perusahaan Haji Isam tersebut.
Berapa Kekayaan Anak Haji Isam?
Jika kepemilikan tidak langsung mereka di dua perusahaan pengendali PGUN, PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, tidak berubah pasca IPO, maka saat ini keduanya masing-masing menggenggam sekitar Rp 42,16% atau secara gabungan mencapai 84,32%.
Dengan valuasi Rp 5,16 triliun, artinya Liana dan Jhony memiliki kekayaan di atas kertas yang terikat di saham PGUN masing-masing sebesar Rp 2,17 triliun. Secara total kekayaan gabungan dua anak Haji Isam ditaksir mencapai Rp 4,35 triliun.
Liana yang kala IPO PGUN 2020 lalu diketahui berusia 22 tahun, memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.
Sementara itu, Jhony yang kala IPO JARR tahun lalu berusia 19 tahun, diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.
(RCI/dhf)