Britabrita.com — Catur di Indonesia terus berkembang pesat.
Tak hanya didominasi pria, wanita juga tak mau ketinggalan dalam meraih prestasi tinggi di olahraga otak ini.
Mulai dari Irene Kharisma Sukandar, Medina Aulia Warda, Chelsie Monica Ignisias Sihite, Dewi Ardhiani Anastasia Ciitra hingga Ummi Fisabilillah.
Sekarang Norasya Verdiana.
Pecatur andalan dari Kalimantan Selatan.
Kini ia serius berlatih, di ruang kerjanya di Hotel Tambangan, Jumat sore (24/03/2023).
Tak hanya memainkan bidak catur di papan sungguhan, ia juga mengasah kemampuan dan strategi bermainnya melalui kompetisi catur online
Dua media inilah yang saat ini menjadi tempat Norasya kembali berlatih setelah lama absen.
Sebelum tampil di kejuaraan nasional, ia pernah bermain di South River Porprov dan meraih medali perak di cabang catur standar.
Setelah itu baru berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Kejurnas Catur Percasi Pusat dengan bermain di nomor catur cepat kelas terbuka senior putra, dan kembali meraih medali perak.
Hanya beda head to head dengan peraih medali emas. Wanita bergelar woman fide master ini akan kembali mengikuti seleksi untuk turun di kejuaraan dunia di Kazakhstan, Mei mendatang.
“Jadi kemarin kejuaraan nasional di Jakarta, mengikuti catur cepat selama 15 menit 5 detik untuk meraih juara kedua, setelah ini ada seleksi untuk kejuaraan dunia dan Asian Games, targetnya bertanding dulu karena kemarin ada adalah ruang hampa,” kata Norasya Verdiana.
Vera sendiri merupakan pecatur wanita asal Kalimantan Selatan yang sudah tidak asing lagi di kancah nasional. Ia kerap turun di nomor spesialisnya, yakni catur cepat.
Di masa pandemi Covid-19, perempuan yang akrab disapa Vera ini fokus mengejar gelar doktor di bidang hukum dan bekerja sebagai pengacara. Namun baru-baru ini, ia mulai kembali menekuni hobinya sejak kecil.
Norasya Verdiana yang akrab disapa Vera ini lahir di Banjarmasin, 4 September 1987.
Selain Vera, adiknya Said Kamaruzzaman juga merupakan pecatur asal Kalimantan Selatan.
Vera memulai rekor prestasinya ketika dia baru berusia tiga tahun. Hobinya berfoto dan berpose membuatnya memilih jalan menjadi model cilik.
Vera memulai rekor prestasinya ketika dia baru berusia tiga tahun. Hobinya berfoto dan berpose membuatnya memilih jalan menjadi model cilik.
Usahanya membuahkan hasil saat ia berusia tujuh tahun dan terpilih sebagai juara umum Putri Citra Cilik di Jakarta, 1994.
Torehan yang diraihnya membuahkan penghargaan dari Presiden RI I Soeharto. Vera dan keluarga diajak berlibur ke Singapura dan Malaysia.
Di dunia modeling, ia mengoleksi lebih dari 50 piala, baik lokal maupun nasional. Sehingga membuat Norasya bosan dan beralih ke dunia teater dengan masuk ke Banjarmasin Cultural Center.
Di teater tersebut Vera juga mengikuti pelajaran melukis dan selalu mengikuti serta meraih piala pada lomba lukis tingkat daerah dan nasional.
Akhirnya, Norasya menjadi juara kedua dalam lomba lukis tingkat nasional di Festival Anak Saleh Jakarta pada tahun 1999.
Disela-sela pelajaran melukis, bersama adiknya Said Kamaruzzaman, Vera juga bersekolah di sekolah catur Arofah Bahtiar di Taman Budaya Banjarmasin.
Sebagai pecatur, Vera telah meraih prestasi baik di tingkat regional, nasional maupun ASEAN.
Prestasi Vera antara lain mendapatkan gelar wasit nasional, mendapatkan gelar master nasional, mendapatkan gelar instruktur fide, juara 3 Asean Age Group Chess Championships, Singapura 2002, juara 3 Golkar Solo Gajah Mada Cup II Solo 2002.
Kemudian medali emas nasional “junior A” di Semarang 2003, menyusul kejuaraan Asean 2003 di Brunei Sarussalam 2003. Olimpiade Catur Calvia 2004 di Mallorca, Spanyol 2004. Kejuaraan Catur Remaja Dunia di Kreta, Yunani 2004.
Tim PON Kalsel Palembang 2004, juara 1 Seleksi Nasional Seagame II 2005 di Jakarta 2005, mengikuti Sea Games 2005 di Filipina 2005, mengikuti zona 3,3 di Malaysia 2005, Asean University di Hanoi Vietnam 3 perak medali, 2 medali perunggu pada tahun 2006.
Porprov VII Kalsel di Kabupaten Tqpin, 3 medali emas tahun 2006, Juara 1, Jafpa Chess festival Jakarta 2007, Pomnas di Banjarmasin mewakili DKI Jakarta dengan 2 medali emas, 1 medali perak tahun 2007.
Tim Kalsel Kaltim 2008, Juara 1 Putri, So Good Christmas Cup, Jakarta 2009, Tim Universiade Indonesia di Guangzhou, China 2010, Kejuaraan Catur Nasional Manado Juara 3 Tahun 2010, Singapore 7th International Chess Festival 2010.
Turnamen Christmas Blitz Chess 2010, Telkom International Chess Championship, Juara 3 wanita terbaik, di Jakarta 2011
Mengikuti pendidikan dan latihan karakter bagi atlet seagamee di Pusdikpassus Kopassus, Jabar 2011, Tim PON Kalsel di Riau, 2012.
Juara 3 Putri, So Good Christmas Cup, Jakarta 2013, Kejurnas Catur Jakarta, Juara IV 2013,
Juara 1 Kejurnas Regional Kalsel 2014, 2 medali emas perorangan, 1 medali perak beregu di Porprov Martapura mewakili Banjarmasin 2014, Juara 1 Kejurnas Kalsel 2015, mewakili PrePON Kalsel di Bandung untuk perorangan 2015. (*/Berbagai sumber)