JAKARTA, iNewsKarawang.id – Sholawat Fatih yang sering dibaca oleh masyarakat Indonesia merupakan salah satu jenis sholawat yang berfungsi sebagai pembuka atau kunci, seperti namanya.
Kami berharap orang yang membaca Sholawat Fatih harus melakukannya dengan keikhlasan terhadap Allah dan mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berharap mendapat syafaat darinya. Sholawat ini berfungsi sebagai kunci yang membuka pintu keberkahan dan kebaikan dalam berbagai urusan, termasuk urusan iman, dunia dan akhirat.
Berikut bacaan sholawat fatih bahasa arab dan latin beserta artinya :
Semoga Allah memberkati dan memberinya damai dan berkah atas Sayyidna Muhammad al-Alfatih atas apa yang telah saya simpulkan dan untuk apa yang telah saya katakan sebelumnya. Damai sejahtera besertamu
Allahumma halli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang membaca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu alaihi, wa ‘ala alihi, wa ashabihi haqqa kadrihi wa mikdarihil ‘azhim.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam dan shalawat atas junjungan kami Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, membuka yang terkunci, menutup yang tadinya, pembela yang benar dengan yang benar dan petunjuk ke yang benar. jalan yang benar. Semoga Allah memberkahi dia, keluarganya dan para sahabatnya dengan hak pangkat dan kedudukan yang tinggi.”
Sejarah Sholawat Fatih
Doa ini bersumber dari Al-Qutb Asy-Sheikh Muhammad bin Abil Hasan Al-Bakri As-Shiddiq, menurut pecihitam.org. Kisah diawali dengan pertemuan Al-Quthbul Maktum Asy-Sheikh Ahmad bin Muhammad bin Asy-Syarif Al-Hasani At-Tijani ra. dengan Sayyidul Wujud Rasulullah SAW, ketika beliau berusia 46 tahun (1180-1196 H). Pertemuan diadakan dalam keadaan terjaga, bukan dalam keadaan tidur.
Syekh Ahmad At-Tijani mengungkapkan bahwa Sholawat Fatih tidak hanya terdiri dari komposisi Syekh Al-Bakri, menurut informasi dari Nabi Muhammad yang ditransmisikan kepadanya. Syekh Muhammad Al-Bakri telah lama berdoa dan memohon kepada Allah SWT, berharap mendapat doa yang mencakup semua pahala, berkah dan keistimewaan dari semua doa Nabi Muhammad SAW.
Syekh Ahmad At-Tijani menyebutkan bahwa Nabi Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, memberitahunya bahwa doa Fatih bukan hanya komposisi Syekh Al-Bakri. Namun Syekh Muhammad Al-Bakri berdoa memohon kepada Allah SWT dalam waktu yang lama, agar mengabulkan doa yang memuat pahala, pak, fadhiah-fadhilah dan keistimewaan segala nikmat Nabi Muhammad SAW di dalamnya.
Syekh Ahmad Tijani kemudian menerima gelar Sholawat Al-Fatih langsung dari Rasulullah SAW dan diberikan penjelasan tentang pahala, sirr, manfaat dan ciri-ciri serta tingkatan pemberian gelar kepada orang lain. Wallahua’lam bisshawab Editor: Frizky Wibisono