Bupati : S1 Masuk BLK Cara Efektif Hindari Pengangguran Terbuka
TANJUNG, Kontrasonline.com – Angka pengangguran terbuka menjadi perhatian serius Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani.
Pada tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka Tabalong meningkat menjadi 4,46 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,43 persen.
“Ini pekerjaan rumah besar bagaimana kita menekan angka pengangguran terbuka sebesar 4,46 persen,” ujarnya saat Musyawarah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 tingkat Kabupaten Tabalong di Pendopo Bersinar Pembataan, Selasa (28/3). ).
Anang mengatakan, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Tabalong, namun di beberapa daerah di Kalsel juga meningkat.
“Fenomena peningkatan angka pengangguran terbuka ini belum disadari oleh masyarakat di seluruh Indonesia karena dampak dari bonus Demografi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, istilah bonus demografi diadopsi dua tahun lalu, semuanya euforia seolah menjadi berkah bagi pembangunan.
“Ternyata benar, tapi tidak semuanya. Misalnya lulusan universitas, anak usia sekolah yang termasuk angkatan kerja, angkatan kerja bertambah tapi lapangan pekerjaan tidak bertambah,” jelasnya.
“Tapi lebih prinsipnya, lulusannya tidak sesuai dengan kebutuhan, itu yang menyebabkan pengangguran terbuka,” imbuhnya.
Dia ingin Kepala Bappedalitbang berkonsentrasi pada masalah ini pada 2024.
“Saya ingin memberikan beberapa rekomendasi, pertama kita harus melanjutkan kegiatan pelatihan pra kerja di BLK Tabalong” pintanya.
Anang mengatakan, saat ini di balai pelatihan ketenagakerjaan tidak sedikit lulusan sarjana (S1) yang mengikuti pelatihan tersebut.
“Mereka harus melalui proses seleksi, tidak ada lagi kegiatan pelatihan di BLK yang tidak melalui proses seleksi karena peminatnya sangat banyak. Alhamdulillah lulusan berkualitas dari pelatihan ini sudah dimulai,” ujarnya.
Jika lulusan mengikuti kegiatan pelatihan, maka ini adalah cara yang paling efektif untuk menghindari pengangguran terbuka yang meningkat dari tahun ke tahun.
“Saya mencoba menganalisa bahwa ini akan terjadi dalam lima tahun, oleh karena itu di hari-hari terakhir kepemimpinan saya dan Wakil Bupati kami berusaha menjadikan BLK kami skala menengah,” ujarnya. (Bisa)