Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh Abrar Zym, Senin, mengatakan perekaman itu sudah dimulai dari beberapa hari terakhir, setelah pemerintah mengumumkan nomor jamaah yang berhak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023.
“Disini sudah sekitar 40 orang yang selesai perekaman, tentu ini akan bertambah terus sampai selesai semua,” kata Abrar Zym di Kantor Kemenag Banda Aceh.
Baca juga: Menag sebut Indonesia prioritas dapat tambahan kuota jamaah haji
Perekaman biometrik merupakan proses pencatatan secara digital terhadap data jamaah untuk pengurusan visa haji. Perekaman dilakukan menggunakan kamera pemindai aplikasi Saudi Visa Bio untuk pendataan 10 sidik jari hingga foto wajah.
Perekaman visa biometrik ini merupakan yang perdana dilakukan di kabupaten/kota. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya, proses pengurusan visa haji dilakukan oleh Kemenag provinsi, dengan mengirim berkas ke Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
Sementara melalui aplikasi Saudi Visa Bio, CJH bisa melakukan perekaman secara mandiri di rumah masing-masing, dengan mengunggah aplikasi tersebut di telepon pintar. Namun, jika terkendala, Kemenag daerah juga membuka pelayanan perekaman visa biometrik.
“Jadi karena ada jamaah yang tidak bisa-bisa (saat perekaman) maka jamaah datang ke sini, kita membantu untuk melakukan perekaman visa biometrik disini,” ujarnya.
Kata Abrar, CJH asal Banda Aceh yang direncanakan berangkat tahun ini sebanyak 566 orang. Saat ini, selain dalam proses perekaman visa biometrik, mereka juga sedang menunggu jadwal pelunasan dari pemerintah dan besaran Bipih yang harus dilunasi jamaah.
“Kepada jamaah kami imbau agar nanti ketika keluar pengumuman besaran biaya haji dari pemerintah, maka segera melunasi ke bank, dan tidak perlu calo-calo, dan langsung menyerahkan bukti setoran lunas itu kepada Kemenag untuk diproses administrasi lanjutan,” ujarnya.
Baca juga: Sabang upayakan revitalisasi situs karantina haji jadi wisata heritage
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023