Solo – Malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia di bulan Ramadhan. Ada banyak keutamaan yang bisa diraih umat Islam pada malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar diyakini jatuh pada 10 hari terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, 29 Ramadhan). Peristiwa penting yang terjadi malam ini adalah peristiwa pertama kali Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau surga dunia.
Hal ini seperti firman Allah SWT dalam Qs. Surat Al Qadr ayat 1 sebagai berikut:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر
Inā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Ini berarti: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr.”
Mengingat keutamaan malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan berlomba-lomba untuk meraih keutamaan malam yang mulia ini. Berikut sabda Rosulullah,
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الاواخر من رمضان (رواه البخاري)
Ini berarti: Carilah Lailatul Qadar di sepuluh witir terakhir bulan Ramadhan (HR Bukhari)
Berdasarkan awal Ramadhan 1444H yang jatuh pada 23 Maret 2023, malam Lailatul Qadr dimulai pada 11 April 2023 atau 21 Ramadhan 1444H.
Kumpulan amalan malam Lailatul Qadar
-
Perpanjangan sholat malam
Dikutip dari website Kementerian Agama RI, amalan yang dianjurkan untuk menyambut malam Lailatul Qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam. Usul ini didasarkan pada kebiasaan Nabi pada 10 malam terakhir Ramadhan untuk tidak tidur dan memasukkan malam itu untuk ibadah, sholat, dzikir dan seterusnya sampai subuh.
Seperti yang dikatakan Aisyah RA, “Rasulullah SAW biasa memasuki 10 Ramadhan terakhir, mengencangkan ikat pinggang (serius dalam ibadah), memeriahkan malam-malam ini dengan ibadah dan membangunkan istri-istrinya untuk sholat.” (HR. Al-Bukhari Muslim)
Amalan selanjutnya yang dianjurkan untuk diperbanyak pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah memperbanyak sedekah sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmatnya dipertemukan dengan Ramadhan, serta untuk melengkapi puasa dan amalan ibadah lainnya.
Sedekah dalam 10 hari terakhir tidak hanya berubah menjadi sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakat mal, tetapi juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah sunnah untuk berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makan pada hari raya Idul Fitri bagi fakir miskin.
I’tikaf adalah kegiatan mengheningkan cipta di masjid dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT. I’tikaf dianjurkan setiap saat, tetapi lebih ditekankan ketika memasuki 10 malam terakhir Ramadhan, karena Abdullah bin Umar RA berkata: “Rasulullah SAW melakukan I’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.” (HR.Muttafaq alayh)
I’tikaf memiliki tempat dan kegiatan khusus, yaitu masjid, dengan ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan dzikir, shalat, membaca Al-Qur’an, ibadah sunnah, shalat, tobat, istighfar dan ibadah lainnya.
-
Perbanyak zikir dan istighfar atau taubat
Dikutip dari situs Badan Amil Zakat Nasional, 10 hari terakhir Ramadan juga bisa diisi dengan refleksi diri atau memikirkan kesalahan dan amal ibadah yang telah dilakukan. Hari-hari terakhir Ramadhan juga merupakan kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri dan memohon ampunan Allah SWT.
Dalam berhitung dan memohon ampunan kepada Allah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat dan istighfar. Karena orang yang mengingat adalah orang yang paling mulia dan paling dibanggakan Allah SWT dihadapan para malaikat.
Dalam mencari malam Lailatul Qadar selama 10 hari terakhir Ramadhan, umat Islam juga disarankan untuk berdoa kepada Nabi Muhammad (saw) karena doa adalah salah satu amalan yang memiliki keutamaan yang luar biasa.
Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa bagi Rasulullah melalui firman-Nya dalam surat Al Ahzab ayat 56, yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berdoa untuk Rasul. Hai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Rasul dan salam dia.”
Dikutip dari buku ‘Keajaiban Lailatul Qadar’ (2007) karya Arif Munandar Riswant, meningkatkan intensitas membaca Al-Quran menjadi salah satu amalan atau amalan utama dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Membaca atau membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang ringan, namun memiliki keutamaan yang besar.
Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Oleh karena itu, bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menghidupkan kembali Al-Qur’an. Dengan meningkatkan intensitas membaca Al-Quran, kita berpeluang lebih besar untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Karena ketika kita membaca Al-Qur’an di hari-hari biasa, para malaikat pasti menemani kita, apalagi jika dibaca saat Lailatul Qadar.
-
Baca Lailatul Qadar Dua
Amalan selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menyambut malam Lailatul Qadar adalah dengan membaca Lailatul Qadar dua. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi,
Aisya RA berkata yang artinya: “Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah menjawab: “Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku)’.”
Inilah kumpulan amalan yang bisa dilakukan umat muslim di malam Lailatul Qadar. Semoga bermanfaat, Lur!
Tonton videonya”Malam Lailatul Qadar“
(ams/aplikasi)