Tanjung Tabalong – H. Anang Syakhfiani meminta petani di daerahnya untuk meningkatkan produksi padi mulai sekarang, demi ketahanan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim itu.
“Tabalong akan menjadi pendukung IKN di Kaltim dan harus menjadi penghasil pangan, bukan hanya penonton,” kata Bupati Anang di Tabalong, Kamis pekan lalu.
Anang menegaskan Pemkab Tabalong berkomitmen menjadi garda depan Provinsi Kalsel untuk buffer zone IKN dengan menyediakan pangan.
Selain beras, Anang menyebutkan komoditas yang dominan di Tabalong yakni jagung, kedelai, berbagai jenis hortikultura, serta penghasil buah-buahan seperti zaitun, pisang, durian, nanas, nangka, dan nangka.
Untuk sektor perkebunan komoditi utamanya adalah karet, wilayah Tabalong saat ini menjadi sentra penghasil karet terbesar di Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, Pemkab Tabalong juga mendukung rencana pembangunan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di distrik berjuluk “Bumi Saraba Kawa” itu karena dekat dengan IKN.
Anang mengatakan keinginan ini merupakan langkah yang tepat untuk kemajuan ULM ke depan.
“Kalau kampus ULM pindah ke Tabalong, saya yakin ke depan ULM akan menjadi universitas terkemuka dan terkemuka,” kata Anang.
Mengingat posisi Tabalong yang strategis dekat dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang nantinya akan menjadi IKN pada tahun 2024.
Wacana pengembangan kampus di Tabalong disampaikan Rektor ULM Prof Dr Ahmad Alim Bachri saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tabalong.
Selain itu, kata Bupati Anang Syakhfiani, pihaknya juga mengoptimalkan Kecamatan Jaro menjadi lumbung padi untuk memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Provinsi Kaltim itu.
“Sekarang produksi beras Tabalong sudah mencapai 120 ribu ton per tahun dan jika IKN dibangun Kaltim akan kekurangan stok beras 500 ribu ton per tahun,” kata Bupati.
Anang mengatakan, peningkatan produksi beras juga bertujuan untuk menekan laju inflasi di kabupaten berjuluk “Bumi Saraba Kawa” itu. Kabupaten Jaro yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur merupakan lumbung pangan karena memiliki kesuburan tanah yang melimpah, hasil alam yang melimpah, ujarnya
Dia mengatakan, harga tanah di Kabupaten Jaro naik karena rencana pemindahan IKN ke Kaltim.
Wajar jika sekarang harga tanah di Jaro tinggi karena dekat dengan IKN dan rencananya juga akan dibangun batalyon khusus di sini, kata Bupati Anang.
Padahal, berdasarkan rencana tata ruang Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Jaro dengan luas 819 kilometer persegi telah ditetapkan sebagai satelit IKN.
Bupati mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak menjual tanah di Kecamatan Jaro karena merupakan tanah persawahan yang produktif.
“Saya yakin pada tahun 2024 akan semakin banyak orang yang ingin tinggal di Jaro, meski dulu kabupaten Tabalong paling ujung,” ujarnya.