Barabai (ANTARA) – Sejumlah Calon Guru Angkatan Lima Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan mempresentasikan sejumlah karya pada lokakarya ketujuh festival panen hasil belajar yang berlangsung di Gedung Murakata Barabai, Selasa ( 20/12).
Plt Kepala Dinas Pendidikan HST Muhammad Anhar mengatakan, ada 23 Calon Guru Angkatan Lima yang telah mengikuti pelatihan baik daring maupun luring selama enam bulan dengan total 310 jam pelajaran.
“Saat ini jumlah guru penggerak angkatan dua dan angkatan lima sebanyak 32 orang. Jumlah ini akan terus bertambah seiring bertambahnya jumlah guru yang mendaftar untuk angkatan 7, 8,9 dan 10,” terangnya.
“HST merupakan daerah dengan pendaftar terbanyak di Kalsel dengan total 464 guru dan telah terseleksi sekitar 260 orang. Ini merupakan semangat yang patut kita apresiasi bahwa guru-guru di HST sudah mulai bergerak untuk mewujudkan kemandirian belajar,” pungkasnya. .
Sebagai apresiasi dari pemerintah daerah, para guru mengemudi ini akan diberangkatkan wisata studi ke distrik sekolah yang sukses dengan guru mengemudi.
Karya-karya yang ditampilkan pada festival panen hasil belajar berupa pemanfaatan bahan-bahan bekas menjadi media pembelajaran. Diantaranya membuat ecobrick, kerajinan tangan, pendamping olahraga dari kardus dan foto hasil belajar.
Penanggung jawab workshop dari Guru Penggerak Kalsel, Nunung Nurazizah menambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Guru Penggerak Kalsel dan menurut peraturan yang berlaku, ijazah guru menjadi syarat untuk jabatan pengawas sekolah. dan prinsipal.
Menurutnya, guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan siswa secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lain untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. “Selain itu, guru penggerak juga menjadi panutan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil siswa Pancasila,” jelasnya.
Bupati HST H Aulia Oktafiandi saat hadir menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini dan para guru mengemudi yang telah mengikuti pelatihan selama enam bulan ini.
“Untuk memutus mata rantai ketertinggalan di suatu daerah, kita harus meningkatkan sumber daya manusia, khususnya guru, sehingga mampu menghasilkan siswa berkualitas yang mampu bersaing di masa depan,” ujar Bupati.
Salah satu calon guru mengemudi yang merupakan Kepala Sekolah SDN 2 Haruyan Sebrang Annisa Ulfah dalam kesempatan tersebut menampilkan kerajinan tangan dari bahan bekas seperti plastik dan kardus. “Yang membuat siswa kita berkolaborasi dengan guru dan masyarakat,” ujarnya.
“Media yang mereka buat sebagai sarana pembelajaran dan kita tampilkan hari ini adalah contoh media pencernaan dan pernapasan,” pungkasnya.