DPD Partai Golkar Surabaya menggelar peringatan Nuzulul Qur’an 1444 H pada Minggu (16/04/2023) malam. Kegiatan dikemas dengan kegiatan Khotmil Quran dan lantunan Sholawat Ishari oleh Jamiyah Ishari.
Pendopo DPD Partai Golkar, Jalan Adityawarman, Surabaya, dari pembacaan Sholawat sore yang dilantunkan sekitar 200 Jamiyah Ishari diiringi hits tambura, mampu menggemakan suasana malam itu. Warga sekitar yang mendengarkan Sholawat pun ikut sedih.
Ketua Bidang Kerohanian DPD Partai Golkar Kota Surabaya, H Mas Abdulloh Chariri berharap, perayaan Nuzulul Qur’an ini tidak hanya sebagai penghormatan terhadap Al-Qur’an, tetapi juga bagi penerimanya. risalah, yaitu Nabi Muhammad SAW.
“Jadi, Khotmil Quran itu untuk menghormati Al Quran. Sementara itu, doa Ishari ini untuk menghormati penerima risalah dari Allah SWT, yaitu Raja Muhammad SAW,” kata Gus Hariri alias Mas Abdullah Chariri.
Menurut Gus Hariri, orientasi Sholawat Ishari merupakan bentuk doa yang diharapkan menjadi berkah dan berdampak pada kebaikan Partai Golkar bagi masyarakat luas.
Lebih dari itu, tujuan Partai Golkar adalah mengemas peringatan Nuzulul Qur’an dengan Khotmil dan Sholawat Ishari, yaitu ikut menjaga budaya Islam yang mulai tergerus oleh budaya asing.
“Tujuan lain dari Sholawat Ishari adalah agar Partai Golkar ikut serta menjaga budaya yang sudah menjadi tradisi. Apalagi budaya Ishari merupakan budaya yang sangat baik dan dapat memberikan karakter kepada generasi muda. Apalagi jemaah masjid-masjid tadi adalah generasi milenial Gen-Z yang perlu dikenalkan dengan budaya ini,” lanjutnya.
Gus Hariri menegaskan, Partai Golkar juga ingin menegaskan kembali kepada generasi muda untuk menjaga budaya yang baik, agar tidak tergerus oleh masuknya budaya asing di tengah kecanggihan teknologi.
“Sekali lagi kami ingin mengajak warga Surabaya untuk memaknai peringatan Nuzulul Qur’an tidak hanya dalam Al Quran. Tapi tentang pembawa risalah yaitu Yang Mulia Rasulullah SAW”, pungkasnya.
Sekedar diketahui, sebelum Sholawat Ishari, kegiatan terlebih dahulu diawali dengan pembacaan Khotmil Qur’an yang dibacakan oleh 10 Ustadz asal Surabaya yang dibagi menjadi dua jemaah.