Jakarta – Tidak semua bentuk tangisan itu buruk. Bahkan, Rasulullah SAW beberapa kali ditemukan menangis sepanjang hidupnya.
Belum lagi, Rasulullah SAW pernah mengingatkan umatnya untuk memperbanyak air mata dan mengurangi tawa di salah satu haditsnya. Berikut haditsnya
Amin ْتُمْ قَلِيلًا
Artinya: “Demi hakekat Muhammad yang ada di tangan-Nya, sekiranya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu banyak menangis dan sedikit tertawa.” (HR Bukhari)
4 alasan nabi menangis sepanjang hidupnya
1. Takut kepada Allah SWT
Rasulullah SAW dan para sahabatnya pernah menangis karena takut akan siksaan yang ditimpakan Allah SWT. Kutipan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Sayyid Qhutb, ini bersumber dari kisah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA dalam salah satu hadits ketika pasukan muslimin memenangkan Perang Badar.
Rasulullah SAW menanyakan pendapat kedua sahabatnya, Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab, tentang tawanan perang. Abu Bakar menyarankan agar Rasulullah SAW menyuruh mereka bertobat dan mengambil uang tebusan dari mereka untuk menghadapi musuh.
Sebaliknya, Umar menyarankan agar Rasulullah SAW membunuh para tawanan. Sebab, menurutnya, mereka adalah pemimpin orang-orang kafir.
Hingga pilihan terakhir Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, dia jatuh pada pendapat Abu Bakar. Namun menurut dr. Muhammad Yusuf Musa dalam bukunya Pengantar Kajian Fiqh Islamternyata ijtihad yang dilakukan Rasulullah SAW tidak diizinkan oleh Allah SWT hingga Allah SWT menegurnya dalam surat Al Anfal ayat 67-68.
Rasulullah SAW juga ikut menangis bersama Abu Bakar. Ketika ditanya, Rasulullah SAW menjawab: “Saya menangis karena saya harus segera menerima tebusan dan sekarang Allah menunjukkan kepada saya hukuman yang akan menimpa mereka yang menerima tebusan.” (Dilaporkan oleh Ahmad)
2. Memikirkan orang-orang Anda
Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya. Menurut sejarah, dia terharu sampai menangis karena memikirkan bangsanya.
Kisah ini diriwayatkan dalam hadis Muslim otentik dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash. Diriwayatkan beliau ketika Rasulullah SAW membacakan ayat-ayat Alquran yang mengacu pada sabda Nabi Ibrahim dan Nabi Isa yang terdapat dalam Surat Ibrahim ayat 36 dan Surat Al Maidah ayat 118.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Ya Allah, umatku!
Kemudian Rasulullah SAW pun menangis. Kemudian Allah SWT berfirman: “Wahai Jibril, pergilah ke Muhammad dan ketahuilah bahwa Tuhanmu Maha Mengetahui. Kamu bertanya kepada Muhammad, apa yang membuatnya menangis?”
Maka Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW dan bertanya apa yang membuatnya menangis. Kemudian Rasulullah SAW menjawab bahwa beliau sangat mengkhawatirkan umatnya kelak di akhirat.
Menurut Majdi Fathi Sayyid dalam bukunya Tuhan biarkan aku menangis untukmu: 200 cerita tentang air mata yang jatuh karena takut akan Allahhadits di atas menjelaskan cinta Rasulullah kepada umatnya dan cinta Nabi, semoga Allah merahmatinya dan memberinya kedamaian, kepedulian terhadap kebahagiaan umatnya.
3. Mendengarkan bacaan Al-Qur’an
Berdasarkan Kitabul-Aadab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, Rasulullah SAW dan para sahabat bahkan menangis ketika mendengar bacaan Al-Qur’an. Atas otoritas Abdullah bin Asy-Syakhir RA, dia berkata:
“Saya pergi ke Nabi, damai dan berkah besertanya, dan dia berdoa. Dan di tenggorokannya ada suara seperti suara air dalam panci mendidih. Yakni, dia menangis.” (Dilaporkan oleh At-Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Rasulullah SAW pun menangis ketika mendengar Ibnu Mas’ud membacakan Al-Qur’an di hadapannya. Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Masud, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, dia berkata:
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Bacalah Al-Qur’an sebelum aku!’ Aku bertanya: ‘Apakah aku membacanya di hadapanmu saat Al Qur’an ini diturunkan kepadamu?’ Sang rasul berkata, ‘Saya suka kalau saya mendengarnya dari orang lain selain diri saya sendiri.’
Jadi saya membaca Surah An-Nisa sampai saya sampai pada ayat: ‘Jadi bagaimana (dalam kasus orang kafir nanti) kami membawa saksi (sebagai utusan) dari setiap komunitas dan membawa Anda (Muhammad) sebagai saksi atas mereka ( sebagai kaummu)’ (QS An Nisa: 41).
Rasulullah berkata: ‘Cukup sudah di sini.’ Jadi saya berpaling kepadanya dan mata Rasulullah berlinang air mata.” (HR Bukhari)
4. Kehilangan seorang putra
Rasulullah SAW juga diketahui menangisi kematian Ibrahim atau salah satu putranya, menurut kitab tersebut fikih sunnah 2 oleh Sayid Sabiq. Pada suatu kesempatan, menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas, Ibrahim muda menghadapi kematian di apartemen inangnya.
Saat itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menangis. Hingga salah satu temannya bertanya mengapa ia menangis. Rosululloh SAW menjawab:
“Sesungguhnya air mata mengalir dari mata dan hati menjadi sedih. Kami hanya mengucapkan kata-kata yang menyenangkan Tuhan kami. Kami memang sangat sedih atas kepergianmu, wahai Ibrahim.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Tonton videonya”sholawat“
(rah/kri)