Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong menggelar Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kabupaten Tabalong Tahun 2023 memperingati Hari Otonomi Daerah XXVII, Selasa (2/5), di halaman Pendopo Bersinar Pembataan Tanjung.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara Sekda Tabalong Hj Hamida Munawarah, Petugas Upacara, Kepala Dinas Pendidikan Tabalong Toni Marwan, Komandan Upacara Fida Aulia Rahman.
Dengan upacara tersebut peserta ASN dan tenaga kependidikan di jajaran Pemerintah Kabupaten Tabalong serta sejumlah pelajar dan mahasiswa.
Acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat Pemerintah Kabupaten Tabalong dan sejumlah unsur Forkopimda Tabalong.
Tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah, “Bergerak Bersama, Hidupkan Merdeka Belajar”, dan peringatan Otonomi Daerah XXVII dengan tema, “Otonomi Daerah untuk Indonesia Maju Unggul”.
Upacara diawali dengan pembacaan teks Pancasila yang dipimpin oleh Inspektur Upacara, dilanjutkan dengan Pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh pegawai Disdik Tabalong.
Inspektur Upacara Hj Hamida Munawarah menyampaikan sambutan tertulis dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim dilanjutkan dengan pembacaan pesan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menyampaikan bahwa selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, dimana-mana, dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang diluncurkan telah mendekatkan kita dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang membimbing bakat, minat, dan potensi anak didik sehingga mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia. dan sebagai anggota masyarakat.
“Anak-anak kami sekarang bisa belajar lebih tenang karena kegiatan belajarnya dinilai lebih holistik oleh gurunya sendiri. Kepala sekolah dan kepala daerah yang sebelumnya sulit memantau kualitas pendidikannya kini dapat menggunakan data Asesmen Nasional dalam Platform Rapor Pendidikan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” jelasnya.
“Guru-guru kini berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan Merdeka Teaching Platform. Selain itu, guru-guru yang sebelumnya terikat dengan berbagai peraturan yang kaku kini lebih leluasa berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Mandiri,” tambahnya.
Sementara itu, Mendagri dalam sambutan tertulisnya menyampaikan bahwa peringatan hari otonomi daerah dimaksudkan untuk merefleksikan kembali esensi filosofi penetapan otonomi daerah yang saat ini genap berusia 27 tahun dengan tujuan mendesentralisasikan sebagian kewenangan daerah, justru menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber. sumber daya yang ada sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan memacu percepatan dan pemerataan pembangunan.
Setelah 27 tahun, otonomi daerah telah memberikan dampak positif, hal ini dibuktikan dengan percepatan pembangunan yang ditandai dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemampuan Fiskal, namun tujuan filosofi otonomi daerah belum sepenuhnya tercapai.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri selama periode ini, terdapat beberapa daerah yang PAD-nya di bawah 20 persen dan menggantungkan keuangannya dari Pemerintah Pusat melalui Dana Transfer Daerah dan Dana Desa (TKDD). Hal ini tentu sangat ironis, mengingat kewenangan sudah diberikan kepada daerah, sementara keuangan masih sangat bergantung pada Pemerintah Pusat,” pungkas Mendagri.