Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui Badan Lingkungan Hidup (Kalsel) Kalsel akan meluncurkan Program Desa Anggrek pada 22 Mei 2023
“Kegiatan ini pertama kali diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup yaitu program konservasi untuk menjaga dan melestarikan tanaman anggrek,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel Hanifah Dwi Nirwana di Banjarbaru, Selasa.
Hanifah mengatakan, Kampung Anggrek merupakan impian DLH Kalsel untuk terus mengembangkan potensi lingkungan yang ada. Orchid Village rencananya akan diwujudkan di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Hanifah mengatakan, program tersebut cukup penting karena masyarakat memiliki kebiasaan membudidayakan anggrek tanpa tujuan jangka panjang. “Anggrek yang dipanen oleh masyarakat kemudian dijual tanpa perawatan atau peningkatan kualitas dan seringkali dijual dengan harga murah,” ujarnya.
Hanifah berharap melalui Program Desa Anggrek, masyarakat tidak lagi terlalu banyak memanen anggrek karena kebutuhan ekonomi yang mendadak.
Pihaknya juga akan rutin melakukan penyuluhan cara merawat anggrek, panen sesuai kebutuhan dengan alasan mengutamakan kearifan lokal.
Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat setempat mendukung penuh program tersebut. Bahkan menurutnya, warga di sana mudah diajak bekerja sama karena beberapa kali pihaknya rutin berkomunikasi dengan warga setempat.
Hanifah mengatakan saat ini DLH Kalsel masih melakukan beberapa rapat internal untuk mematangkan Program Desa Anggrek.
Sementara itu, Program Desa Anggrek yang pertama kali dicanangkan Pemprov, kata dia, murni inisiatif dari DLH Kalsel. Dalam pelaksanaannya menggunakan anggaran berupa sponsorship dari pelaku usaha, baik perorangan maupun perusahaan.
Orchid Village ditargetkan menanam lebih dari 500 bibit dan ke depan akan dilakukan pengembangan berdasarkan kondisi wilayah.
Hanifah berharap program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat karena akan menjadi destinasi wisata tambahan di kawasan Loksado, Hulu Sungai Selatan.