Sudah sepantasnya Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan rencana rehabilitasi total terhadap kedua gedung puskesmas tersebut. Informasi yang diperoleh Radar Banjarmasin di lapangan, dua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) itu sudah tidak layak lagi.
Misalnya di Puskesmas Pemurus Dalam. Lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Tepatnya di Jalan Dharmawangsa, Kompleks Lucky Jaya, Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan.
“Kepala Puskesmas sedang beraktivitas di luar,” ujar salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya. Beberapa pegawai ingin menceritakan kondisi puskesmas. Kotak-kotak. Bahkan rumah dinas di sekitarnya juga digunakan sebagai tempat pelayanan. “Kabarnya, gedung ini dulunya adalah rumah dinas,” ujarnya. “Makanya kamar-kamarnya dipisahkan seperti ini,” imbuhnya.
Ada yang lebih buruk lagi. Setiap kali terjadi banjir rob halaman puskesmas selalu tergenang air. Daerah tersebut sudah rawan banjir. Walaupun tidak sampai ke kamar, cukup mengganggu aktivitas pelayanan.
“Kalau banjir, terpaksa pakai sepatu boots. Karena kondisi pekarangan terendam air, pasien juga harus basah,” jelasnya. Puskesmas tersebut tidak hanya melayani masyarakat Banjarmasin, tetapi juga masyarakat Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Maklum, letaknya di perbatasan.
Jika hari-hari tertentu, apalagi ada jadwal pemeriksaan imunisasi, jumlah pasien yang datang akan melimpah. Agar tidak terlalu ramai, pihak puskesmas menyiapkan tenda yang dilengkapi kursi antrian di halaman puskesmas. “Walaupun masyarakat kabupaten tetangga, tetap kami layani. Sayang sekali, mereka datang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Lain lagi di Puskesmas Pelambuan. Ternyata pelayanan puskesmas sudah pindah ke ruko di Jalan Ir PHM Noor. Kepala Puskesmas Pelambuan, Siti Aisyah mengatakan, pihaknya sengaja pindah dulu agar pelayanan tidak terganggu. Lagi pula mencari tempat untuk digunakan sementara tidaklah mudah.
“Kalau nanti selesai (diperbaiki, red), kita tidak perlu buru-buru membereskan barang dan berkas penting,” ujarnya.
Menurut Aisyah, fasilitas kesehatan yang dipimpinnya saat ini cukup kecil. Sedangkan jumlah masyarakat yang dilayani di daerah tersebut mencapai 43 ribu orang. Tidak hanya melayani masyarakat Pelambuan dan Belitung Selatan, ada juga yang berasal dari Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
“Rata-rata lebih dari seratus pasien per hari. Kalau sudah penuh, agar tidak sesak, pasien harus menunggu di kursi di luar. Bangunannya sempit,” jelas Aisyah yang didampingi Ketua TU, Rahmat.
Ruangan yang tersedia saat ini adalah IGD, Poli Umum, Poli Gigi, KIA, Gizi, Lab, Imunisasi, dan Apotik. Sedangkan ruang lansia, ruang tumbuh kembang anak, instalasi limbah medis, dan balai masih belum ada. “Mudah-mudahan gedung baru bisa diakomodir,” harap Aisyah.
Kepala Dinas Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, setelah membangun Puskesmas Mantuil, pihaknya akan merenovasi dua puskesmas di Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Selatan.
“Yang akan kami lakukan adalah merenovasi Pelambuan dan Pemurus Dalam secara keseluruhan,” kata pria yang biasa disapa Madan itu ditemui usai mengikuti rapat di DPRD Banjarmasin belum lama ini.
“Anggaran yang dibutuhkan satu puskesmas sekitar Rp 6 miliar. Kalau dua sekitar Rp 12 miliar. Tapi, kalau sudah dilelang pasti berkurang,” jelasnya.
Menurut Madan, pihaknya berupaya merehabilitasi kedua puskesmas tersebut secara tuntas karena melihat kondisinya sudah tidak layak lagi. Misalnya Puskesmas Pelambuan yang letaknya di daerah perbatasan, petugas kesehatan di puskesmas juga melayani tetangga yang ingin berobat. Begitu pula dengan Puskesmas Pemurus Dalam juga melayani pasien dari Kertak Hanyar dan Tatah Pemangkih. “Kami sedang melakukan renovasi total, karena kondisinya sudah tidak representatif lagi,” ujarnya.
Menurut Madan, selain merehabilitasi kedua puskesmas tersebut, pihaknya juga melakukan perbaikan pekarangan dan pembuatan pagar untuk Puskesmas Sungai Andai. “Di Sungai Andai kami hanya membuat pagar dan memasang paving,” jelasnya.
Rencana rehabilitasi dua puskesmas itu disambut positif anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi. Politisi Golkar itu meminta instansi terkait merencanakan rehabilitasi dengan baik dan terukur. “Kalau mau rehabilitasi, harus dibarengi dengan perencanaan yang matang,” pintanya.
Politisi vokal ini mengingatkan para tenaga medis di puskesmas untuk memberikan pelayanan yang baik. Jangan sampai bangunan fisik puskesmas sudah diperbaiki, pelayanan malah menurun.
“Kalau fisiknya bagus, pelayanannya buruk, ini yang jadi pertanyaan. Padahal dengan gedung yang bagus, pelayanannya juga harus lebih baik,” pungkas Sukhro.