Menanggapi keluhan warga, khususnya yang dekat dengan lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Jl Bypass Pualam Sari, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tapin langsung mengambil tindakan untuk mengangkut semua sampah tersebut. dari lokasi TPS.
Sebelumnya sempat viral, warga mengeluhkan bau busuk dan sampah yang menumpuk di lokasi TPS Jl Bypass Binuang. Masyarakat pun menganggap pemerintah cuek dengan kondisi tersebut.
Namun berdasarkan informasi yang diterima beritaupdate.id dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tapin melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Supian Noor, semua sampah di lokasi TPS sudah diangkut untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). ) di Kecamatan Salam Babaris.
“Sampah yang menumpuk dan dikeluhkan warga di TPS Binuang, sudah selesai diangkut untuk dibuang lebih lanjut ke TPAS di Kecamatan Salam Babaris,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Tapin, Rabu (10/5/2023).
Supian Noor mengatakan, DLH Tapin mengirimkan 10 truk dan 1 alat berat dari perusahaan terdekat untuk membersihkan dan mengangkut sampah dari lokasi TPS di Kabupaten Binuang.
“Ada 10 truk dan 1 alat berat yang kami kirimkan untuk membersihkan sampah di lokasi tersebut dan 1 truk mengangkut sampah sebanyak 3 trip. Jadi total kurang lebih 30 truk sampah yang terangkut,” jelasnya.
Hal itu, kata Supian Noor, merupakan hasil upaya gotong royong antara Dinas Lingkungan Hidup Tapin, pemerintah daerah, dan perusahaan terkait. Ternyata, bukan hanya sampah di TPS Jl Bypass yang kami bersihkan, tapi juga yang ada di Balipat, Kecamatan Binuang.
Sementara Camat Binuang, Eko Haryono saat dikonfirmasi mengucapkan terima kasih kepada DLH Tapin dan Perusahaan (PT BMB, PT HBM dan PT BGM) yang telah membersihkan sampah dari lokasi TPS di Bypass Binuang.
“Terima kasih kepada semua pihak yang peduli. Saya berharap ke depan ada solusi konkrit agar tidak terjadi penumpukan sampah di semua TPS sehingga tidak berdampak lebih buruk,” ujarnya.
Sehari sebelumnya (Selasa 9/5/2023) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapin H Noordin, mengaku kewalahan mengelola sampah karena masih minimnya fasilitas truk dan SDM serta minimnya anggaran.
H.Noordin mengatakan DLH namun hanya memiliki 14 truk sampah, masih kalah jumlah dibandingkan kabupaten atau kota lain di Kalsel.
“Sebenarnya sampah diangkut setiap hari, tapi tidak maksimal, kami (DLH) hanya mampu mengangkut 1 truk sampah per hari dari tiap TPS, sedangkan volume masyarakat yang membuang sampah cukup tinggi,” jelasnya.
H Noordin berasumsi, jika 1 orang membuang sampah 250 gram per hari dan dikalikan jumlah penduduk Tapin kurang lebih 200 ribu, maka sampah yang dihasilkan sebanyak 50 ribu kilogram atau kurang lebih 5 ton sampah setiap hari di Tapin.
“Sedangkan sampah dari TPS 1 truk hanya mampu kami angkut 1 kali per hari dikalikan 2-3 ton, sehingga sisanya yang akhirnya menumpuk di TPS, dan kendala lainnya adalah TPA di Salam Babaris sudah kelebihan muatan. juga,” jelasnya.
Namun, kata Kepala DLH Tapin, dalam waktu dekat untuk jangka pendek kita akan melakukan pembersihan sampah secara gotong royong dan ke depan akan kita upayakan penambahan armada (truk) pengangkut sampah dan lokasi TPA yang baru.