BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI mengukuhkan 20 Duta GenRe Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (27/12/2022).
Acara berlangsung di Pendopo Bupati Kota Kandangan, Kabupaten HSS, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Selain itu juga diadakan Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Kalsel dan dihadiri oleh TP PKK, Bidan, Duta GenRe, dan Kader Pembinaan Keluarga Balita (BKB).
Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Ir Ramlan mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk menambah pengetahuan peserta tentang stunting, penyebab dan gejalanya.
Ia berharap dengan sosialisasi ini semua orang dapat berpartisipasi dalam kampanye menekan stunting di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Dijelaskannya, narasumber sosialisasi tersebut adalah Kepala BKKBN RI, Dr HC Dr Hasto Wardoyo, Sp OG(K).
Lebih lanjut, Dr. Hasto Wardoyo berharap para Duta GenRe nantinya ikut berpartisipasi dalam percepatan penanggulangan stunting dengan menyebarluaskan informasi, wawasan dan pengetahuan terkait stunting.
Menurutnya, upaya pencegahan bisa dilakukan melalui remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan anak di bawah usia dua tahun (baduta).
Stunting penting untuk dicegah. Pasalnya, stunting juga memengaruhi tingkat kecerdasan (IQ).
Padahal, tingkat IQ warga negara Indonesia yang hanya 78,49. Indonesia juga berada di peringkat 130. Sedangkan yang tertinggi adalah Jepang dengan 106,48.
Ia menjelaskan, banyak hal yang berdampak pada stunting. Diantaranya obesitas sentral alias buncit. Akibatnya, dengan kondisi ini akan terjadi gangguan metabolisme.
“Belum 50 tahun sudah banyak keluhan, hipertensi dan lain-lain. Belum lagi tidak produktif. Orang yang tidak produktif juga merupakan gejala stunting. Stunting juga mempengaruhi kesehatan fisik dan kecerdasan,” terangnya.
Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan angka stunting juga cukup tinggi. Dimana dari 100 anak, 29 diantaranya mengalami stunting.
“Kalau orang dewasa stunting harus dijelaskan berulang-ulang. Ini karena pemahaman mereka lemah,” jelasnya.