TANJUNG, metro7.co.id – Bupati dan Wakil Bupati Tabalong bersama unsur Forkopimda dan Perangkat Daerah melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Daerah Tengah.
Kegiatan kunker dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik serta penyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat tiga Kecamatan Kawasan Tengah Kabupaten Tabalong.
Kunker dipusatkan di Desa Puain Kiwa, Kecamatan Tanjung, Selasa (27/12) dengan melibatkan Camat Tanjung, Camat Murung Pudak dan Camat Tanta beserta unsur Forkopimca masing-masing serta kepala desa, lurah kepala dan tokoh masyarakat, tokoh agama setempat.
Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menyampaikan ditemui di tempat ini dalam rangka kunjungan kerja Forkopimda Kabupaten Tabalong ke Kabupaten di Daerah Tengah yang berada di Kecamatan Tanjung.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya dilakukan kunjungan kerja ke Wilayah Utara di Kabupaten Haruai, kemudian ke Wilayah Selatan di Kabupaten Banua Lawas.
“Kunjungan kerja ini juga bertujuan untuk mempererat silahturahmi serta memperoleh informasi seluas-luasnya tentang kegiatan pembangunan di seluruh kecamatan di Kabupaten Tabalong,” ujarnya.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, yang pertama dipilihnya Desa Puain Kiwa sebagai lokasi kunjungan kerja, karena di Desa Puain Kiwa terdapat anak stunting. Kebetulan bapak angkat anak stunting itu adalah saya dan istri saya,” tambahnya.
Oleh karena itu, dari 139 anak stunting, bupati berharap ada pengurangan dan ditargetkan pada tahun 2024 tidak ada lagi anak stunting.
“Progres pembangunan di tiga Kabupaten Kawasan Tengah berjalan dengan baik, meski sempat terpuruk selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, sebagian dana kegiatan pembangunan kita digunakan untuk pengendalian Covid-19, bahkan termasuk dana desa, ” jelasnya.
Sementara itu, Camat Tanjung, Arianto menyampaikan, kegiatan pembangunan desa di Kabupaten Tanjung, khususnya terkait sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun 2022, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa di Kabupaten Tanjung sebesar Rp18,8 miliar. .
“Realisasinya sampai saat ini sudah mencapai 16,8 miliar atau realisasinya 90 persen. Kemudian untuk kegiatan pencegahan stunting Kabupaten Tanjung tahun 2022 jumlah anak stunting sebanyak 219 atau turun 2,5 persen dari tahun 2021,” terangnya.
Dari analisis yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung memang faktor yang paling terminal penyebab anak stunting adalah pola asuh, jadi memang di Kabupaten Tanjung tidak semua anak stunting berasal dari keluarga bawah, artinya ada juga mereka yang berasal dari keluarga kaya.
Sedangkan pembinaan yang dilakukan perangkat daerah di Kabupaten Tanjung untuk kegiatan fisik pada tahun 2022 sebanyak 181 kegiatan yang terdiri dari yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Kesehatan.
“Selanjutnya upaya terakhir adalah pengendalian inflasi, bahwa untuk harga kebutuhan pokok jelang tahun baru, berdasarkan hasil survey di pasar dengan tiga pilar ternyata harga relatif sama dengan tahun lalu. Dalam sepekan hanya beberapa item yang mengalami peningkatan, seperti cabai rawit merah yang sering berfluktuasi,” tutupnya.