Penambahan kuota cadangan haji sebesar 20 persen membuat calon haji sibuk membayar Biaya Perjalanan Haji (Bipih). Kanwil Kemenag Kalsel mencatat, dari 763 jemaah haji cadangan, 486 orang sudah membayar bea keberangkatan.
Selain itu, dari kuota haji reguler Kalsel sebanyak 3.818 orang, tinggal 15 orang yang belum membayar Bipih. Padahal, saat masa perpanjangan pembayaran pertama ditutup pada 12 Mei lalu, masih ada 93 orang yang belum melunasi. “Hanya dalam satu hari ada 17 orang jemaah cadangan yang melunasi Bipihnya,” kata Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin, (17/5).
Tambrin mengungkapkan, pasca pengumuman perpanjangan masa pembayaran haji, Kemenag langsung mengambil langkah percepatan pembayaran. “Diantaranya dengan jemput bola, langsung menuju jemaah yang masuk kuota cadangan tambahan,” ujarnya.
Tambrin berharap pada perpanjangan tahap kedua ini, jemaah reguler bisa berjalan lebih cepat. Karena jika pada akhir masa pelunasan ternyata masih ada sisa kuota, maka jemaah cadangan yang sudah melunasi Bipih akan langsung berangkat. “Kalau mereka (cadangan) tidak bisa berangkat tahun ini, akan diprioritaskan keberangkatan tahun depan,” jamin Tambrin.
Ia mengatakan, ada beberapa alasan jemaah tidak bisa melunasi Bipih. Di antaranya karena sakit, menunggu penggabungan mahram, menunggu bantuan orang tua, kekurangan dana, meninggal, hamil/menyusui, atau telah menunaikan ibadah haji.
“Sambil menunggu keberangkatan, selalu jaga kondisi kesehatannya dan tingkatkan pengetahuan tentang manasik haji,” pesannya. Jamaah haji gelombang pertama dijadwalkan masuk Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin pada 28 Mei. Selanjutnya diberangkatkan pada 29 Mei.
Sementara itu, secara nasional, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menginformasikan, hingga kemarin sudah lebih dari 203.320 jemaah yang membayar Bipih. Artinya, kuota jemaah reguler sudah terpenuhi 100 persen, kata dia saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan. Untuk diketahui, Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus. Proses penukaran Bipih sudah dibuka sejak 5 April dan akan berakhir pada 19 Mei mendatang.
Yaqut menyebut Kementerian Agama sangat siap menghadapi ibadah haji 2023. “Insya Allah siap. Semua kontrak penginapan, catering, transportasi, dan penerbangan sudah selesai,” ujarnya.