Setelah bertahun-tahun mengalami kerusakan, nasib perbaikan pagar dermaga Masjid Sultan Suriansyah masih belum jelas. Di sisi lain, kerusakan pagar justru semakin parah. Dari sekian banyak batang pagar kayu yang ditempelkan pada pondasi pagar, kini hanya tersisa belasan batang saja. Pagarnya juga terlihat ompong. Itu belum termasuk pondasi pagar yang terlihat copot.
Kondisi ini tentu saja memicu perhatian. Mengingat fasilitas tersebut sering menjadi tempat kapal-kapal pengangkut wisatawan. Area dermaga juga digunakan sebagai tempat bersantai warga, atau wisatawan yang melepas penat setelah mengunjungi masjid bersejarah ini. Ketua RW 04 Imul prihatin dengan kondisi ini. Mengingat belum ada sentuhan perbaikan dari instansi terkait.
“Ini sangat miris. Padahal kawasan ini sering dikunjungi wisatawan. Baik yang datang dari jalur sungai maupun jalur darat,” ujarnya, (21/5). Beruntung kerusakan pagar dermaga tidak menimbulkan korban jiwa.
Apa penyebab rusaknya railing dermaga? Imul menduga karena tiang utama penyangga batang pagar sudah keropos. Ditambah aksi tangan-tangan jahil. Ia berharap pemerintah atau instansi terkait dapat segera melakukan perbaikan. “Kalau dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan semakin rusak,” tegasnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin, Zulfaisal Putera, hanya memberikan jawaban konfirmasi singkat terkait hal tersebut, kemarin (21/5) sore. “Biar saya periksa dulu bidang saya,” jawabnya.
Untuk diketahui, pagar dermaga Masjid Sultan Suriansyah juga mendapat perhatian Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pada pertengahan Desember 2021. Saat itu, ia mengaku akan mengecek apakah ada anggaran untuk perbaikan atau perawatan di dinas terkait. . Ibnu juga mengatakan, pembangunan dermaga di kawasan itu diprakarsai oleh Balai Wilayah Sungai. Kemudian aset tersebut diserahkan kepada Pemko Banjarmasin.
Jadi, sejak kapan pagar dermaga rusak? Jawaban datang dari salah satu petugas keamanan di kawasan Masjid Sultan Suriansyah, Bambang Suherman. Dia mengatakan kerusakan itu terjadi sejak 2020.
Batang pagar yang hilang banyak terjadi karena klem kayu di bagian atas dan bawah pagar sudah lapuk, bahkan banyak yang terlepas. Alhasil, batang pagar mudah lepas dari rangka utama. “Hanya ada sekitar 20 palang pagar yang bisa kami selamatkan. Sisanya entah bagaimana menghilang. Klem pagar terbuat dari kayu biasa, jadi cepat lapuk,” jelas Bambang.
Pria berusia 48 tahun itu mengatakan, kondisi pagar yang terlihat ompong itu sangat membahayakan pengunjung dan warga sekitar. Kawasan dermaga yang berada tepat di tepian Sungai Kuin ini selalu ramai dikunjungi warga. Apalagi saat memasuki akhir pekan. “Saya khawatir ada anak-anak yang lepas dari pengawasan orang tuanya. Tiba-tiba jatuh ke sungai karena banyak pagar yang hilang,” tegasnya.
“Kami terus mengingatkan pengunjung untuk berhati-hati, dan jangan lengah jika berada di sekitar,” imbuhnya. Menurut Bambang, pagar dermaga masjid yang ompong juga merusak pemandangan. Apalagi setiap hari tempat itu selalu didatangi warga dari luar daerah yang ingin berziarah ke masjid, hingga Makam Sultan Suriansyah.