BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN – Pariwisata Kalimantan Selatan. Pulau Bakut merupakan Taman Wisata Alam (TWA) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Kalsel) Kalimantan Selatan.
Terletak di tengah Sungai Barito, bagian dari Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan.
Jarak dari ibu kota Kabupaten Batola yaitu Kota Marahaban ke Pulau Bakut sekitar 47 kilometer.
Dibutuhkan sekitar 1 jam 5 menit dengan kendaraan roda empat dan 1 jam 2 menit dengan kendaraan roda dua, melalui Jalan Trans Banjarmasin-Marabahan
Baca juga: Langkah Mudah Prediksi Keberangkatan Haji Indonesia Secara Online, Lebih Jelas
Baca juga: Calon Haji Tertunda 2022 Tambah Biaya Rp 9,4 Juta, Kalsel Tunggu Kuota
Baca juga: Pemerintah Setuju Membayar Rp. 49,8 Juta untuk Ibadah Haji Tahun 2023, Tidak Ada Biaya Tambahan untuk Jamaah Haji Tahun 2020
Jika dari Bandara Internasional Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru bisa melalui Jalan Gubernur Syarkawi sejauh kurang lebih 43 kilometer atau sekitar 57 menit dengan mobil menuju Pulau Bakut.
Lebih dekat lagi jika berada di Kota Banjarmasin atau lebih tepatnya Taman Siring 0 Km Banjarmasin berjarak sekitar 18 kilometer atau sekitar 35 menit melintasi Jalan Brigjend Hasan Basri dan Jembatan Alalak.
Mobil dan motor dapat diparkir di area bawah Jembatan Barito. Ada kelompok sadar wisata TWA Pulau Bakut yang menjaganya.
Akses ke Pulau Bakut hanya bisa diakses dengan transportasi sungai seperti kapal motor. Karena itulah tersedia dermaga dan perahu motor di lokasi tersebut.
Baca juga: Massa PABPDSI Sampaikan 9 Tuntutan Saat Aksi di DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Baca juga: Penghuni Rutan HSU Amuntai Mampu Mengolah Kayu Menjadi Furnitur Berkualitas
Penduduk setempat menyebutnya kelotok. Ada banyak kelotok yang ditambatkan di dermaga di bawah Jembatan Barito.
Direkomendasikan minimal 6 orang karena tarif kelotok Rp 100.000 untuk bolak balik ke Pulau Bakut dari dermaga di bawah jembatan Barito.
Cukup Rp. 100.000 patungan jika enam orang sekaligus menyusuri sungai di sekitar Pulau Bakut untuk melihat hewan Bakantan langka yang dijuluki monyet Belanda.
Tarif lebih murah dan tidak menyusuri sungai di sekitar Pulau Bakut. Dengan dana terbatas, Anda bisa menyeberangi Jembatan Barito menuju Kapuas.
Dari ujung Jembatan Barito, sekitar 200 meter menuju pertigaan belok kiri. Ada juga dermaga penyeberangan di Desa Marabahan Kota, Kecamatan Anjir Muara.
Tarif kelotok ini lebih murah, hanya Rp 15.000 untuk sekali penyeberangan menuju dermaga tambat TWA Pulau Bakut.
Zainuddin, petugas pengelola TWA Pulau Bakut, mengatakan pengunjung terkadang menggunakan perahu motor dari Kota Banjarmasin.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)