Jakarta – Ikoma adalah tajwid atau bacaan yang dianjurkan untuk dibaca sebagai himbauan sebelum melaksanakan shalat fardhu. Untuk itu perlu dipahami bacaan ikom yang benar sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Menurut jumhur ulama selain ulama Hanbali, lafal iqom merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang sangat ditekankan pembuatannya. Mengutip Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillathuhhu Juz 1sunnah ini berlaku ketika Anda ingin shalat fardhu tepat waktu atau tidak dan melakukannya secara individu atau berjamaah.
Wahbah Az Zuhaili juga menjelaskan bahwa membaca iqom dengan cepat adalah sunnah, tetapi hurufnya harus tetap jelas. Diutamakan siapa saja yang diajari oleh muadzin atau orang yang mengumandangkan azan menurut pendapat empat madzhab.
“Petugas adzan lebih berhak melafalkan ikom, dan saya lebih berhak memberikan izin melafalkan ikom.” (HR.Ibnu Adi)
Bacaan Iqomah dan Arti Tepatnya
Dilaporkan oleh Kitab Al-Adzkar Imam Nawawi, pembacaan ikom didasarkan pada berbagai hadits shahih sebanyak sebelas kalimat. Hal ini juga yang diyakini oleh mazhab Syafi’i dan Hanbali bahwa lafal iqoma tidak diulang kecuali lafal قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةِ (qad qaamatish shalaah) yang diulang sebanyak dua kali.
Berikut bacaan lengkapnya,
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Penyayang, berkahilah Engkau Allah أَكْبَر, لاَ إِلهَ إِلاَّ Allah
Allahu Akbar, Allahu Akbar, asyhadu an laa ilaaha illa Allah, asyhadu anna muhammadan rasuulullah, hayya ‘alash shalah, hayya ‘alal falaah, qad qaamatish shalaah, kad qaamatish shalaah, Akbar Akbar, la Allahu dan Allah
Artinya : “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Bahwa Muhammad adalah utusan Allah. ditegakkan. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah.”
Doa antara Azan dan Iqoma
Jika petugas adzan atau orang yang menyeru seseorang membacakan bacaannya, maka tidak sunnah bagi orang lain untuk membacakannya kepada seseorang. Di sisi lain, orang lain hanya diperbolehkan membaca seperti yang diberitakan.
Namun, ada waktu khusus antara adzan dan ikom. Waktu ini disebutkan sebagai salah satu waktu efektif untuk berdoa. Rosululloh SAW bersabda,
Amin
Artinya: “Doa antara Adzan dan Iqamah tidak ditolak, maka shalatlah.” (Dilaporkan oleh Ahmad)
Syekh Abdurrazak bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam bukunya Fiqh Shalat dan Dzikir, Jilid 2 dia mengutip sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah tentang shalat yang dianjurkan dilakukan antara adzan dan iqaam. Berikut bacaannya,
Allah, Allah Yang Maha Tinggi, Maha Penyayang يَامَةِ
Allahumma rabba hadzihi ad-da’wati at-taammati wash sholaatil qaa’imati aati muhammadan al-wasiilata wal fadhiilata wab’atshu maqaaman mahmuudan alladzi wa’adtah
Artinya: “Ya Allah, pemilik panggilan dan doa yang sempurna ini untuk ditegakkan, berilah Muhammad vesila dan keunggulan dan angkat dia ke posisi terpuji yang telah Engkau janjikan.” (HR Bukhari)
Selain itu, Rasulullah SAW juga berpesan untuk membaca Sholawat. Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam kitabnya menyebutkan sholawat Ibrahimiyah yang dianjurkan dibaca antara adzan dan iqom. Berikut bacaannya,
Allah SWT memberkati Anda دٍ, كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آَبَِآلَِْإبِ نَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma halli ‘ala muhammadin wa ‘ala aali muhammadin, kamaa shalayta ‘ala ibraahiim wa’ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik ‘ala muhammadin wa’ala aali muhammadin, kamaa baarahikta ‘imwana ibra’ majiid
Artinya: “Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. bagi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Agung.”
Tonton videonya”Doa berjamaah: Kekuatan kita“
(rah/erd)