LADUNI.ID, Jakarta – Baca sholawat selengkapnya. Karena ibadah itu diperintahkan oleh Allah SWT. Sholawat merupakan salah satu bentuk peninggian dan pujian atas kedudukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Bersholawat dapat mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih dekat, juga menumbuhkan rasa cinta sejati, selain itu sholawat ini mengandung banyak keberkahan. Nyatanya, ahli kubur masih bisa menerima berkah.
Dikisahkan dalam kitab Mukasyafatul Qulub Al Muqorrib Ila Hadrati Allamil Ghuyub, Imam Al Ghazali meriwayatkan hikayat seorang wanita yang mendatangi Syekh Hasan Al Bashri. Kebutuhan wanita itu adalah untuk dipersatukan kembali dengan putrinya yang telah meninggal.
Jika Anda Tidak Tahu Cara Menggunakannya Dengan Mudah Untuk Menghubungkan Anda ke Jaringan
Artinya : “Sesungguhnya aku mempunyai anak perempuan yang masih muda dan meninggal dunia dan aku ingin melihatnya dalam mimpiku, maka aku datang kepadamu untuk mengajariku apa yang dapat membantuku melihatnya.”
Setelah itu, Syekh Hasan Al Bashri mengajari wanita itu latihan. Hingga akhirnya, wanita tersebut tidak bisa bertemu dengan anaknya. Dalam mimpinya, wanita itu menemukan putrinya diikat dan disiksa di kuburan. Wanita itu sedih dan datang lagi menemui Syekh Hassan Al Bashri untuk menceritakan mimpinya.
Beberapa hari kemudian, Syekh Hasan Al Bashri bermimpi dan melihat anak perempuan itu telah berubah. Dia menemukan seorang anak perempuan yang berada di surga dengan mahkota di kepalanya. Dalam pertemuan itu, wanita itu memberi tahu Syekh Hassan Al Bashri. Yaitu, wahai Syekh, apakah Anda mengenali saya? Aku adalah putri dari wanita yang datang kepadamu dan memberitahumu ini dan itu.
Syekh Hasan Al Bashri kemudian bertanya, apa yang membawamu ke keadaan yang saya lihat? Dia heran karena situasi yang dikisahkan oleh ibu wanita itu sangat berbeda. Anak itu menjawab. “Ada seorang laki-laki yang melewati makam saya, lalu pernah membaca sholawat kepada Rasulullah SAW. Sedangkan di sekitar kuburan saya ada 50 orang yang mengalami siksaan berat. Kemudian malaikat itu berseru: Singkirkan siksaan mereka karena berkah bacaan shalat orang itu.”
Ini adalah salah satu berkat besar. Nyatanya, berkah ini bisa dirasakan oleh para ahli yang serius. Padahal, sholawat yang dibacakan seseorang tidak secara khusus ditujukan kepada ahli kubur.
Tapi dengan berkat dan kemuliaan doa, Allah SWT. meringankan dan menghilangkan siksaan dari kubur orang yang telah meninggal. Alangkah indahnya doa tersebut, meski dibaca hanya sekali, namun manfaatnya luar biasa. Sungguh bahagia orang yang rajin mempraktekkannya. Apalagi sholawat diamalkan setiap hari tanpa sejumlah istiqomah tertentu.
Dengan melantunkan sholawat tentunya kita akan mendapat banyak keberkahan. Itu tidak hanya diterima oleh praktisi, tetapi juga oleh orang lain. Bahkan, jika para ahli seperti keluarga, kakek nenek dan sebagainya diutus ke kuburan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab 33:56
Dan
Sungguh, Allah dan malaikat-Nya memberkati Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Nabi dan salamlah dia (Al-Ahzab 33:56)
Amin يْتَ عَلى آلِ إِبراهِيمَ َِمَّمَّيمَ جِيدٌ Allah SWT إِبرَاهيمَ إِنَّك َ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Sa’id bin Yahya bin Sa’id bercerita padaku. Dia memberi tahu kami. Ayah saya memberi tahu kami Mis’ar tentang otoritas Al Hakam pada otoritas Ibnu Abu Lail pada otoritas Ka’ab bin ‘Ujr radiallahu ‘anhu ketika dikatakan; Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui salam untukmu, jadi bagaimana kami berdoa untukmu? Dia menjawab: “Katakanlah: ALLAHUMMA SALI ‘ALAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SALLAITA ‘ALAA AALII IBRAAHIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA BAARIK ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAMABAAAAA VE’HAMMARABAAAA’ HIIMA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.” (HR. Imam Bukhari No: 4423)
Coba kita renungkan bagaimana mungkin bisa mengangkat kuburan lima puluh orang, apalagi puluhan atau ratusan kali, dengan membacakan doa kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, padahal orang itu tidak bersujud kepada mereka (orang yang sedang menderita), tapi ini adalah bukti Allah. rahmat bagi setiap orang yang mencintai dan memuliakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tercinta.
???
Sumber : Kitab Mukasyafatul Qulub Bab VII, halaman 39, karya Imam Ghazali radiallahu’anhu (450 H-505 H), HR. Imam Bukhori no. 4423
___________
Catatan: Artikel ini pertama kali dipublikasikan di Senin, 10 Juni 2019. Diupload ulang oleh tim editor.
Editor: Lisato
Sabtu Legi, 20/05/2023