KEPALA Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan mengatakan, dampak cuaca ekstrem ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, jika beberapa faktor tidak diperhatikan.
“Faktor yang perlu diperhatikan adalah tidak banyak beraktivitas di bawah terik matahari, bahkan keluar rumah harus memakai topi dan payung,” ujar M Ramadhan, Rabu (24/5/2023). ).
“Kemudian banyak minum air putih meskipun tidak haus agar tidak dehidrasi. Makan makanan yang mengandung gizi seimbang dan vitamin. Jangan sering minum es dan jangan minum minuman yang mengandung alkohol atau yang mengandung soda. pada siang hari agar pencernaan tidak terganggu, karena bisa berdampak pada tenggorokan,” ujar mantan Sekretaris Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan ini.
“Selanjutnya, kenakan pakaian keren di siang hari. Saat beraktivitas di luar dan kenakan pakaian yang berwarna putih, hijau, merah, kuning, namun jangan ketat. Pakailah pakaian yang longgar agar tidak kepanasan, dan pakailah kacamata agar mata tidak terkena radiasi,” lanjutnya.
Masih menurut Ramadan, di cuaca ekstrem ini, jika suhu udara melebihi suhu normal, atau di atas 30 derajat Celcius, tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan keringat yang deras. “Kalau ini tidak diimbangi dengan banyak minum air putih dan makan makanan yang bergizi dan seimbang vitaminnya, kita akan cepat lelah dan dehidrasi,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Kota Banjarmasin untuk menjaga hidup bersih dan sehat. “Jangan lupa pakai wewangian biar segar,” imbuh Ramadhan.
Diakui Ramadhan, akibat cuaca ekstrem ini dampaknya akan terasa di kulit, seperti terbakar, bisa terbakar, bahkan pembuluh darah bisa membengkak, dengan gejala sakit kepala sebelah, atau berpindah-pindah.
“Makanya kita harus menghindari sengatan matahari secara langsung, kalau bisa kita harus tetap berada di dalam ruangan,” jelasnya.