Ketua Komisi II DPRD Barito Timur, Wahyudinnoor SP, MP, berharap agar kepala daerah dapat memaksimalkan penyerapan anggaran serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mencapai visi misi. Wahyudinnoor menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak serius dalam menggunakan anggaran, terbukti dengan anggaran yang besar namun pencapaiannya rendah. Dia juga mengapresiasi raihan Barito Timur yang telah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP sebanyak tujuh kali dari BPK, tetapi mengatakan pengelolaan keuangan masih bermasalah.
Salah satu masalah utama adalah proses Kas Pembebanan Ganti Uang (GU) yang lambat di Barito Timur, yang berdampak pada kinerja Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD). Oleh karena itu, pencapaian kinerja hanya mencapai 46%, yang menunjukkan bahwa kinerja pemerintah daerah masih rendah. Selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran (SiLPA) masih di atas 72 miliar rupiah.
Wahyudinnoor telah menyarankan agar pemerintah daerah melakukan terobosan untuk meningkatkan PAD-nya, seperti mengoptimalkan pelabuhan dan parkir. Potensi daerah Barito Timur sangat besar untuk meningkatkan sumber PAD-nya, seperti pasar potensial, rumah sakit, pelabuhan, dan sumber daya alam seperti tambang batubara dan pasir kuarsa.
Namun, Wahyudinnoor menyatakan kepala daerah belum maksimal dalam meningkatkan PAD-nya dan berharap agar mereka dapat mencapai target visi misi mereka. Dia juga berharap bahwa program pemerintah akan segera dilaksanakan.