SAMARINDA. NIAGA. ASIA – Sebanyak 54 kabupaten yang termasuk dalam daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) kini telah terlayani oleh lembaga penyalur BBM Satu Harga Pertamina.
“Ini bukti Pertamina menjamin ketersediaan energi yang terjangkau di seluruh Indonesia,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution saat meresmikan 16 Badan Penyalur BBM Satu Harga di Kabupaten Nias Selatan , Provinsi Sumut, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar, dan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalsel, Rabu (30/11/2022) lalu.
Sebagai ujung tombak distribusi energi, lanjut Alfian, Pertamina Patra Niaga terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau sebagai bentuk mendukung program Pemerintah mewujudkan energi berkeadilan melalui Program BBM Satu Harga yang dimulai sejak 2017.
Implementasi program ini diwujudkan dengan peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga yang kembali dilakukan bersama BPH Migas di 3 wilayah secara serentak yaitu Nias Selatan, Sambas dan Hulu Sungai Selatan.
“Dengan peresmian kali ini, sebanyak 402 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga telah resmi beroperasi di 125 kecamatan. 81 di antaranya merupakan lembaga penyalur baru, hingga Desember nanti 11 lembaga penyalur lain yang sudah ditetapkan target akan kita percepat. pada 2022,” tambahnya.
Penyaluran SPBU Satu Harga difokuskan pada wilayah di luar Jawa, Madura, dan Bali, atau wilayah yang membutuhkan akses energi. Tak jarang, kawasan ini juga menghadirkan tantangan besar dalam proses distribusi, terutama yang masuk ke kawasan 3T.
“Saat ini penyaluran BBM Satu Harga meliputi 62 di Sumatera, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke Jawa, Madura, dan Bali,” kata Alfian.
Bagi yang berada di wilayah 3T, proses pendistribusian sudah lumrah menggunakan berbagai moda transportasi, baik itu darat, air, dan udara, ada yang berganti transportasi 4 sampai 5 kali, bahkan sampai 8 kali sebelum bahan bakar bisa habis. dinikmati publik.
Menjawab tantangan distribusi ini, Alfian mengatakan Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi agar proses distribusi tetap berjalan dengan baik. Menurutnya, kehadiran BBM Satu Harga agar dapat melayani secara berkelanjutan harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.
“Kami berterima kasih kepada seluruh Kepala Daerah yang telah memfasilitasi kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga ini. Ke depan, kami akan terus berkoordinasi untuk memastikan penyaluran BBM dapat berjalan optimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas. agar tercipta sinergi untuk menciptakan akses energi yang terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa BPH Migas memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjamin dan menjamin distribusi energi, khususnya ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok tanah air.
“Dengan peresmian ini, 81 lembaga penyalur dari target 92 titik BBM Satu Harga di tahun 2022 sudah beroperasi. Artinya masih ada tugas untuk menyelesaikan 11 lokasi lainnya yang harus dikerjakan bersama,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas dukungan pelaksanaan Program BBM Satu Harga, semoga manfaat dari hadirnya BBM Satu Harga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di tahun 3T. daerah, dan menjadi perwujudan energi berkeadilan bagi rakyat Indonesia. .
Sumber: PT Pertamina (Persero) | Editor: intonis
Anda mungkin juga menyukai:
tag: Harga Bahan Bakar 1