Kantor Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Banjarmasin memberikan pembekalan dan pendampingan terkait ekspor kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) agar dapat mengembangkan usahanya menembus pasar internasional.
“Melalui program Customs Visit Customers, kami jemput bola untuk memberikan pendampingan dan pendampingan kepada UMKM di seluruh pelosok Kalsel,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Kemenkeu Banjarmasin Edy Susetyo di Banjarmasin, Kalsel, Minggu. .
Baca juga: KLHK dan Bea Cukai Gagal Selundupkan 360 Kg Sisik Trenggiling di Banjarmasin
Menurut Edy, selama ini banyak UMKM yang memiliki potensi bisnis namun belum membuka kran ekspor karena belum memahami prosedurnya.
Oleh karena itu, Bea Cukai Banjarmasin menjadikan kegiatan Customs Visit Customer sebagai wadah untuk bertanya dan berdiskusi para pelaku UMKM terkait aturan serta tips dan trik sukses ekspor.
“Masyarakat juga bisa datang langsung ke Bea Cukai Banjarmasin untuk konsultasi bagi yang ingin ekspor dan membutuhkan pendampingan,” ujar Edy.
Edy memastikan prosedur ekspor sangat mudah asalkan eksportir memahaminya dan aturan negara tujuan.
Apalagi keberadaan media sosial memberikan pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat di dunia, sehingga semua pasar mancanegara bisa mengaksesnya kapan saja dan memudahkan komunikasi dengan calon pembeli alias importir.
Baca juga: Pemeriksaan Bersama Karantina-Bea Cukai di Pelabuhan Trisakti Disepakati
Mendorong UMKM melakukan ekspor merupakan komitmen Bea Cukai untuk menjalankan salah satu fungsinya sebagai bantuan industri.
Apalagi, UMKM dikatakan sangat berperan penting dalam program pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi karena dengan melakukan ekspor, devisa negara bertambah dan perekonomian tumbuh.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mencatat pada tahun 2022, jumlah UMKM mencapai 8,71 juta unit usaha dan sekitar 204.000 UMKM di antaranya tersebar di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Kalsel menempati peringkat ketujuh dari 34 provinsi dengan nilai ekspor terbesar Januari-Desember 2022, yakni 16.217,8 juta dolar atau 5,55 persen dari total ekspor nasional sebesar 291,98 miliar dolar AS.