Cabai merupakan komoditas yang sering dikaitkan dengan inflasi. Pasokan yang terjamin dari proses produksi yang baik akan mampu mengendalikan fluktuasi harga di pasar. Seperti pada periode Agustus 2022, Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia mencatat membaiknya pasokan aneka cabai dan bawang merah dari berbagai sentra produksi berdampak pada penurunan inflasi sebesar 0,64% month to month. Selama tahun 2022, Indonesia akan memproduksi 1,55 juta ton cabai rawit, meningkat 11,5% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 1,39 juta ton.
Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul akan menjamin keberhasilan produksi. Benih berkualitas merupakan kunci penting keberhasilan usaha hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan. Pentingnya pemanfaatan varietas unggul ini disampaikan Dirjen Hortikultura, Dr. Ir. Prihasto Setyanto M.Sc dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa sebelum menanam sangatlah penting untuk menggunakan benih unggul, semuanya dimulai dari pemilihan dan penyediaan benih unggul karena 50% keberhasilan budidaya ditentukan oleh kualitas benih yang ditanam.
Aneka cabai rawit unggul nasional yang telah mendapat tanda pendaftaran hingga 105 varietas. Salah satu daerah yang cukup giat mengembangkan varietas unggul cabai rawit adalah Provinsi Kalimantan Selatan karena memiliki berbagai kultivar cabai rawit yang berpotensi untuk dikembangkan. Varietas cabai rawit unggul yang terkenal adalah cabai Hiyung yang varietasnya didaftarkan pada tahun 2016. Selain varietas Hiyung, Kalimantan Selatan memiliki varietas cabai rawit lokal unggulan baru yaitu cabai rawit Tiung Tanjung yang merupakan varietas lokal dari Kabupaten Tabalong.
Pada hari Senin tanggal 5 Juni 2023, telah diserahkan Surat Keputusan Pendaftaran Pendaftaran Varietas Cabe rawit Tiung Tanjung dengan nomor SK 140/Kpts/PV.240/D/IV/2023 dari Kementerian Pertanian diwakili oleh Direktorat Hortikultura Bibit kepada Bupati Kabupaten Tabalong, H. Anang Syakhfiani. Semua ini merupakan bentuk dukungan Kementerian Pertanian untuk terus mengembangkan varietas unggul lokal guna meningkatkan produksi nasional dan memajukan perekonomian daerah. Dengan dikeluarkannya SK tersebut, maka tanda pendaftaran varietas tersebut menjadi dasar hukum formal untuk pendistribusian benih cabai rawit Tiung Tanjung.
Direktur Pembibitan Hortikultura, Dr. Inti Pertiwi Nashwari, SP., M.Si mengatakan, “Proses pendaftaran/pelepasan varietas merupakan bentuk penyaringan awal agar semua varietas yang beredar dan digunakan petani adalah varietas unggul. varietas-varietas yang didaftarkan, harapannya terjadi peningkatan keanekaragaman varietas guna menyediakan benih-benih berkualitas dari varietas unggul untuk mendukung peningkatan produksi hortikultura.”
Pelepasan varietas Tiung Tanjung ini disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong. “Terbitnya SK varietas ini merupakan angin segar bagi kami karena menurut regulasi sudah menjadi dasar hukum komersialisasi, cabai Tiung Tanjung merupakan salah satu cabai yang disukai masyarakat sebagai bahan sambal karena Tiung (Tanjung) memiliki lebih banyak daging buahnya, ke depan ini potensi kerjasama dengan perusahaan cabai sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Bupati Kabupaten Tabalong, H. Anang Syakhfiani.
Cabai rawit Tiung Tanjung memang sangat komersial, varietas ini memiliki keunggulan produksi tinggi sekitar 13-16 ton per hektar dan umur simpan yang lama 7-8 hari setelah panen. Umur simpan yang lama dapat meningkatkan daya saing produk dengan memastikan produk sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik meskipun membutuhkan waktu distribusi yang cukup lama. “Tiung Tanjung merupakan komoditas yang akan mengangkat derajat warga Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya pada khususnya, dan Kabupaten Tabalong pada umumnya,” jelas Kepala Desa Uwie, Mulyadi Sutrisno.
Dalam rangkaian kegiatan penyerahan SK varietas ini juga dilakukan pencanangan desa benih cabai Tiung Tanjung. Hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan dan kelestarian benih cabai Tiung Tanjung. Kepala Desa Uwie, Mulyadi Sutrisno mengatakan, agar bibit cabai Tiung (Tanjung) selalu tersedia, kami launching Desa Bibit Tiung Tanjung Kabupaten Tabalong dimulai dari Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya. Dengan mengembangkan cabai rawit lokal unggulan seperti varietas Tiung Tanjung berpotensi untuk meningkatkan ketersediaan cabai rawit di Kalimantan Selatan. Sehingga harapannya mampu mengurangi ketergantungan Kalsel terhadap produk hortikultura yang selama ini dipasok dari Sulsel.