Proyek kereta cepat yang didanai oleh China dan menjadi unggulan presiden Joko Widodo, bernilai $7,3 miliar dan menghubungkan Jakarta dengan kota Bandung, telah mengalami penundaan operasi komersial penuh. Menurut dokumen internal yang diperoleh oleh Reuters, Kementerian Perhubungan Indonesia dan tiga konsultan menolak rencana konsorsium China untuk memulai operasi komersial penuh pada bulan Agustus. Proyek ini telah melampaui anggaran awal dan terlambat selama empat tahun dari jadwal semula. Meskipun uji coba gratis dengan penumpang dijadwalkan pada pertengahan Agustus, operasi komersial penuh baru diperkirakan dapat dimulai pada Januari 2024. PT Wijaya Karya Tbk juga telah mempersoalkan kebutuhan modal kerja proyek dan membutuhkan konsorsium untuk membayar pekerjaan yang sudah selesai. Saat ini, Indonesia sedang bernegosiasi dengan China untuk tambahan pinjaman $560 juta dengan suku bunga yang lebih rendah dari tawaran CDB.