Silvio Berlusconi, seorang taipan media dan mantan perdana menteri Italia, meninggal dunia pada hari Senin (12/6), menurut laporan media Italia. Ia berusia 86 tahun dan telah dirawat di rumah sakit beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir untuk pengobatan leukemia kronis, penyakit jantung, kanker prostat, serta terinfeksi COVID-19 pada tahun 2020.
Bermain di kapal pesiar dan menggunakan kekayaannya yang luar biasa, Berlusconi memulai karir politik yang panjang. Meskipun perjalanannya terwarnai skandal pesta seks dan korupsi, ia tercatat sebagai perdana menteri terlama Italia. Bagi para pengagum, Berlusconi adalah seorang negarawan yang cakap dan karismatik, berusaha mengangkat Italia ke panggung dunia. Namun, bagi para kritikus, ia dianggap seorang populis yang mengancam akan memperlemah demokrasi dengan menggunakan kekuatan politik sebagai alat untuk memperkaya diri dan bisnisnya.
Forza Italia miliknya adalah mitra koalisi perdana menteri Italia saat ini, Giorgia Meloni, seorang pemimpin sayap kanan yang berkuasa tahun lalu. Namun, persahabatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membuatnya berselisih dengan Meloni.
Seiring bertambahnya usia, Berlusconi sering menjadi sasaran olok-olok banyak orang tentang warna kulitnya yang gelap, cangkok rambutnya, dan pasangannya yang tinggal serumah yang usianya puluhan tahun lebih muda. Meskipun dirongrong oleh berbagai skandal pribadi, ia tetap tidak tersentuh selama bertahun-tahun. Berbagai kasus pidana yang dihadapinya dibatalkan atau ia menang dalam pengadilan banding. Berbagai investigasi juga dilakukan tentang pesta seks “bunga-bunga” yang melibatkan wanita muda dan anak di bawah umur, serta bisnisnya termasuk tim sepak bola AC Milan, tiga jaringan TV swasta terbesar di negara itu, majalah dan surat kabar, serta perusahaan periklanan dan film.
Mantan perdana menteri lain, Matteo Renzi, mengenang warisan memecah belah Berlusconi dan mengakui pengaruhnya dalam kehidupan politik, olahraga, dan televisi. Pemimpin Partai Liga Matteo Salvini menyebut Berlusconi “orang hebat dan orang Italia yang hebat.”