Demonstrasi gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan ricuh.
Saat itu mereka memaksa masuk ke pelataran Gedung DPRD Kalsel, Senin (12/6).
Namun, aksi dorong-mendorong aparat keamanan tidak berlangsung lama karena puluhan mahasiswa mundur dari titik aksi di Jalan Lambung Mangkurat.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa berlangsung damai, hanya berupa orasi menuntut wakil rakyat peduli terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.
Mahasiswa membawa spanduk dan tulisan mencari Ketua DPRD Kalsel H Supian HK.
Bahkan meletakkan bunga di selebaran yang memuat foto Supian HK di jalan.
Kerusakan lingkungan ini terjadi akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan yang menyisakan lubang besar dan sering terjadi banjir bahkan meluas.
“Banjarmasin mungkin dulunya dikenal sebagai kota seribu sungai, namun kini telah berubah menjadi luapan air atau kota seribu lubang,” ujar salah satu orator aksi unjuk rasa bersama BEM se-Kalimantan Selatan.
Demonstrasi ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari Aksi Simbolis BEM se-Kalimantan Selatan dalam momentum Hari Peringatan Lingkungan, mengingat dampak kerusakan lingkungan di Kalsel saat ini merugikan masyarakat yang kerap terendam banjir, terutama pada saat musim kemarau. musim hujan.
Karena itu, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk menghentikan penerbitan izin baru, meninjau izin pertambangan yang ada, dan transparan tentang kelayakan izin yang ada.
Kemudian, peningkatan dan pengawasan pengelolaan infrastruktur pembuangan limbah mengharuskan pemerintah untuk menjaga dan merawat Daerah Aliran Sungai (DAS).
Terakhir, menggalakkan sosialisasi pentingnya kelestarian lingkungan, agar kerusakan tidak semakin parah.
Para pendemo juga menolak ditemui Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Kalsel, Riduansyah, karena ingin bertemu dengan Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK.
Sementara itu, lanjut Riduansyah menyampaikan pada saat yang sama seluruh anggota DPRD Kalsel termasuk ketua berada di luar daerah untuk melakukan reses guna menjaring aspirasi masyarakat.
“Semua anggota dewan tidak ada di tempat, karena sedang melakukan reses ke dapil masing-masing.
Nanti aspirasi ini akan disampaikan kepada ketua,” kata Riduansyah.
Kapolres Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo mengatakan, polisi bersifat pengamanan dan pelayanan, agar aksi unjuk rasa dapat berlangsung dengan aman dan damai.
“Kalau soal isu tindakan yang disampaikan, bukan kewenangan kami untuk menjawabnya,” imbuhnya.