Grup Adaro melalui PT Adaro Indonesia, PT Saptaindra Sejati dan Yayasan Adaro Bangun Negeri menunjukkan kepeduliannya terhadap penurunan stunting dengan mengadakan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas bagi Pelaku Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tabalong di Gedung Informasi Tanjung.
Kegiatan selama tiga hari, 12-15 Juni 2023, menghadirkan 20 kader posyandu dari sepuluh desa, empat fasilitator daerah, dan seorang fasilitator daerah.
Ada beberapa materi pelatihan untuk mereka. Yakni, intervensi gizi spesifik, intervensi sensitif, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat, pemecahan masalah, lima pilar STBM, akses pangan, hingga penggunaan sistem informasi pelaporan berbasis elektronik.
Harapannya, mereka memiliki kompetensi yang memadai untuk memberikan pendampingan berkelanjutan kepada balita stunting dan ibu hamil.
Sedangkan pemateri dari Medha Parahita Indonesia, sebagai konsultan pemberdayaan masyarakat yang fokus mendampingi sasaran balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Tabalong H Muhammad Noor Rifani membuka acara tersebut.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong, dan perwakilan mitra menyaksikannya. Serta jajaran camat, lurah dan kepala desa.
CSR Section Head PT Adaro Indonesia Firmansyah mengatakan, Adaro menyiapkan dana Rp 1 miliar untuk pengentasan stunting di Kabupaten Tabalong. “Pembagiannya untuk pendampingan dan pelatihan,” ujarnya.
Program CSR bersama mitra kerja diharapkan dapat menurunkan angka stunting yang menjadi target nasional hingga 14 persen. “Insya Allah kita bisa bekerja cepat dan cerdas,” ujarnya.
Adaro secara konsisten berkomitmen untuk berkontribusi menurunkan angka stunting di Kabupaten Tabalong sejak tahun 2018.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tabalong tidak memungkiri bahwa stunting di Kabupaten Tabalong masih di atas rata-rata target pemerintah pusat sebesar 14 persen. “Posisi kita (Tabalong) sekarang 18 persen. Jadi harus turun lagi 4 persen,” ujarnya.
Upaya menurunkan angka stunting, kata dia, sangat membutuhkan kolaborasi dan kebersamaan antara pemerintah dan swasta. Salah satunya yang dilakukan PT Adaro Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi langkah ini,” imbuhnya.
Pasalnya, apa yang dilakukan Adaro kepada kader dan fasilitator posyandu sangat tepat, karena merekalah ujung tombak pengentasan stunting.