PARINGIN, KALIMANTANLIVE.COM – Saat ini tercatat sedikitnya 6.967 perempuan di Kabupaten Balangan berstatus janda, sehingga mereka yang ingin mencari jodoh datang ke sejumlah tempat di kabupaten termuda di Kalimantan Selatan ini.
Selain janda, di Balangan juga terdapat laki-laki yang berstatus duda, namun jumlahnya jauh lebih sedikit yakni hanya 2.181 orang.
Besarnya jumlah janda tersebut berdasarkan data jumlah penduduk semester I tahun 2022 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Balangan.
# Baca Juga : WOW! Janda Cantik Asal Banjarmasin Masuk Daftar 100 Wanita Cantik Dunia 2022 versi TC Candler
# Baca juga: Pemko Banjarbaru Gelar Silaturahmi dengan Para Veteran dan Janda Veteran
# Baca Juga : Romansa Seorang Detektif dan Janda Misterius, Keputusan Tinggalkan Terpilih Wakili Korea Selatan di Oscar 2023
# Baca Juga: Pengadilan Agama Gandeng Disdukpencapil Tanah Bumbu, Gento: Kalau Cerai Status KTP Jadi Janda
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pendayagunaan Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Balangan, Mustofa Kusuma di Paringin, Jumat, menjelaskan, data agregat semester kedua akan dipublikasikan pada awal tahun 2023.
“Semester II biasanya terbit bulan Januari, biasanya selisihnya sedikit saja,” jelas Mustofa.
Lanjutnya, dari total jumlah janda yang mencapai 6.967, ternyata 1.691 di antaranya adalah janda karena cerai dan sisanya tidak berstatus suami, karena meninggal atau cerai.
Kemudian dari jenis perceraian yang ada di Kecamatan Batumandi menempati urutan teratas dengan tercatat 424 kasus perceraian. Menyusul Kecamatan Paringin dengan 420 kasus perceraian, sedangkan Kecamatan Lampihong tercatat 418 perceraian.
Kemudian Kecamatan Halong 333 kasus, Juai 297 kasus, Awayan 285 kasus, Paringin Selatan 284 kasus dan terakhir Kecamatan Tebing Tinggi dengan 116 perceraian.
Sementara itu, Ketua Ikatan Perempuan Mandiri Kabupaten Balangan, Ida Lisa mengimbau perempuan berstatus janda di Balangan untuk bisa hidup mandiri, bukan hanya karena status lalu menjual diri.
“Kita boleh sedih, tapi jangan terbawa dengan status kita, termasuk merasa minder, tidak percaya diri dan lain-lain. Ciptakan pekerjaan sendiri meski tanpa laki-laki,” tegas perempuan yang kerap disapa Mama Cindy ini.
Editor : NMD
Sumber: Kalimantanlive.com/antara