Amuntai (ANTARA) – Beberapa desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan ‘diam-diam’ memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan, seperti di Desa Tayur, Kecamatan Amuntai Utara yang memiliki potensi agrowisata.
Kegiatan wisata yang melibatkan pemanfaatan lahan pertanian atau fasilitas terkait yang menjadi daya tarik wisatawan sudah mulai dikembangkan oleh masyarakat desa setempat.
Seorang petani di Desa Tayur, Fahrul, Sabtu mengatakan, memilih bercocok tanam hortikultura selain menanam padi karena potensi lahan yang mendukung.
“Hasilnya sudah mulai terasa sehingga ke depan saya akan terus menanam jenis hortikultura,” ujar Fahrul.
Jenis tanaman yang dikembangkan adalah cabai rawit, cabai merah besar, terong, nanas, semangka, rambutan, durian, jambu kristal, anggur, bawang merah, pisang, nangka, melon, kelingking, labu kuning, dan lain-lain.
Fahrul mengatakan, Kelompok Tani Sari Desa Tayur berterima kasih kepada Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pertanian yang telah memberikan bantuan bibit dan alat pertanian.
Ia pun berharap akses jalan pemerintah daerah ke desa mereka dapat lebih ditingkatkan lagi agar petani lebih semangat mengembangkan potensi agrowisata ini.
Sebelumnya, warga desa juga mengembangkan Riverside Tourism sehingga dengan adanya potensi Agrowisata melengkapi potensi pengembangan wisata desa. Desa Apakagi Tayur hanya berjarak 11 kilometer dari Kota Amuntai, ibu kota kabupaten.
Plt Bupati HSU Raden Suria Fadliansyah saat meninjau lokasi perkebunan hortikultura di Desa Tayur mengaku sangat senang.
“Perkebunan ini memiliki potensi yang menarik untuk dibudidayakan dan dikembangkan menjadi miniatur dataran tinggi yang unik di Kota Amuntai,” ujar Raden Suria.
Menurutnya, pengembangan wisata pertanian dinilai cukup tepat sebagai persiapan menghadapi inflasi, mengingat masyarakat diajak untuk terus berkreasi memanfaatkan lahan untuk pertumbuhan ekonomi di daerah.
Pemerintah daerah, kata R Suria, akan mendukung seluruh kegiatan pengembangan kawasan pertanian di HSU, salah satunya agrowisata, gabungan antara pariwisata dan pertanian.
Ia berharap dengan cara ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadi tujuan yang menarik bagi masyarakat serta belajar tentang perkebunan.
Potensi agrowisata diyakini tidak hanya ada di Desa Tayur mengingat kondisi lahan tersebut dimiliki oleh desa lain di Kabupaten HSU. Plt Bupati meminta Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata berkoordinasi dengan kepala desa dan masyarakat dengan membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
Pokdarwis dibentuk tidak hanya dari satu desa tetapi beberapa desa yang berdekatan, misalnya Pokdarwis Swargaloka di Kecamatan Haur Gading.
“Karena tujuan kita mengembangkan pariwisata adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar tempat wisata tersebut,” ujarnya.