SURYA.CO.ID – Berikut bacaan Sholawat Dzulhijjah yang bisa diamalkan selama bulan Dzulhijjah.
Membaca Sholawat merupakan ibadah, sebagai perintah Allah SWT yang tertuang dalam Firman-Nya, Surat Al Ahzab ayat 56.
Pembacaan Sholawat dapat dilakukan kapan saja.
Namun khusus di bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan shalat karena bulan ini merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam.
Sholawat Dzulhijah
Bacaan sholawat ini mengutip amalan Pesantren Nurul Faizah Surabaya asuhan Hj Mihmidati Ya’coub.
Allah Yang Maha Tinggi ْضُونَ بِالْمَطَر وَحَجَّ حَاجٌّض وَعاْتَمَر . Amin.
Artinya: “Ya Allah, kasihanilah junjungan kami Nabi Muhammad SAW selagi mata masih bisa melihat, selagi bumi menghijau setelah hujan, dan manusia masih menunaikan ibadah haji dan umrah, membaca Talbiyah, mencukur rambut, melakukan Tawaf di Baitullah dan cium Hajar Aswad beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.”
Prioritas doa
Beberapa dalil keutamaan membaca Sholawat Nabi, menurut hadits:
Pertama, doanya terkabul. Rasulullah SAW bersabda: “Ketika salah satu dari kalian mengucapkan shalawat, hendaklah dia memulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan mengagungkan-Nya. Setelah itu shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu barulah panjatkan do’a yang diinginkan.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Kedua, menjanjikan banyak hadiah. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berdoa kepadaku satu kali, maka Allah akan berdoa untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i).
Ketiga, tingkat yang ditinggikan. “Barangsiapa dari umatmu yang berdoa kepadamu satu kali, Allah akan menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapus sepuluh keburukan, mengangkatnya sepuluh derajat dan mengembalikannya sepuluh derajat lagi.” (HR Ahmad).
Keempat, berkumpul di surga bersama Nabi. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang paling berhak bersamaku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membacakan shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).
Kelima, mendapatkan syafaat Nabi. Atas otoritas Abdullah bin Umar, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah apa yang dikatakan muadzin, maka doakanlah aku. mintalah kepada Allah yang berbudi luhur untukku karena wasilah adalah tempat di surga yang tidak akan diberikan, melainkan kepada salah seorang hamba Allah. Dan, semoga akulah hamba itu. (HR Muslim).