Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ingin menjadikan Sungai Jingah, Kabupaten Banjarmasin Utara sebagai kawasan wisata yang strategis bagi daerah setempat.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin Fitriah mengatakan di Banjarmasin, Selasa, keinginan untuk menjadikan kawasan Sungai Jingah sebagai kawasan strategis pariwisata saat ini sudah sangat kuat.
Oleh karena itu, pihaknya menggelar dialog yang menghadirkan banyak pihak untuk mencari masukan guna mempercepat keinginan mewujudkan Sungai Jingah sebagai kawasan strategis bernama wisata Kampung Banjar.
Dialog berlangsung di ruang salah satu rumah tua di Sungai Jingah dengan menghadirkan perwakilan dari berbagai instansi terkait, serta pegiat masyarakat kota lama, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), perguruan tinggi, dan empat kepala desa.
Kawasan Strategis Wisata Kampung Banjar akan melibatkan empat kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Jingah, Kecamatan Surgi Mufti, Kecamatan Pasar Lama, dan Kecamatan Antasan Kecil Timur.
Dipilihnya kawasan ini sebagai kawasan strategis, menurut Fitriah, selain letaknya yang strategis di tengah kota, juga terdapat puluhan rumah tua yang unik karena arsitektur budaya Banjar, serta aneka kuliner dan sasirangan. industri rumah tangga kain.
Selain itu, terdapat tempat wisata religi seperti kubah ulama Surgi Mufti, masjid terapung, dan dekat dengan Masjid Jami yang merupakan masjid tua.
Melihat kondisi strategis tersebut, lokasi ini akan menjadi Kampung Banjar yang akan didesain sedemikian rupa agar menjadi magnet bagi wisatawan ke Banjarmasin.
Dialog ini mencari masukan dari banyak pihak, agar kawasan ini menjadi destinasi andalan, diperlukan kemudahan akses moda transportasi darat dan sungai, atraksi sajian kuliner, souvenir dan sebagainya.
Diskusi yang dihadiri sekitar 30 orang tersebut, banyak memasukkan masukan yang dicatat oleh Disbudparpora, yang akan menjadi dasar penyusunan rencana Kampung Banjar ke depan.
Berdasarkan catatan, Sungai Jingah dikenal sebagai salah satu kawasan perkampungan dengan rumah tua di Kota Banjarmasin.
Kampung Rumah Banjar Sungai Jingah Banjarmasin diperkirakan mulai dibangun pada pertengahan abad ke-19 dengan bertumpu pada pondasi dan bahan bangunan yang terdiri dari kayu ulin.
Desa ini juga memiliki makam Syekh Jamaluddin, cicit Datu Kalampaian (Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari), juga dikenal sebagai Kubah Sungai Jingah atau Makam Datu Surgi Mufti Jamaludin.
Desa Rumah Banjar Sungai Jingah terdiri dari deretan rumah asli Banjar yang berjejer di jalan Sungai Jingah sepanjang dua kilometer di tepi Sungai Martapura di kampung tua Sungai Jingah.