Jakarta –
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau langsung Desa Jatibarang Kidul RT 02 RW 07, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes yang dilanda banjir bandang Rabu 4 Januari 2023 lalu. Puluhan rumah warga di bantaran Sungai Cibiyuk rusak akibat derasnya banjir yang melanda pemukiman penduduk.
Tercatat ada 30 rumah warga di Desa Jatibarang Kidul yang terkena dampak banjir. Kategori kerusakan rumah terdiri dari 8 rusak ringan, 10 rusak sedang, dan 12 rusak berat.
“Beberapa warga yang rumahnya roboh ada yang ringan, sedang dan berat. Ringan dan sedang akan diselesaikan oleh bupati, yang berat akan diperbaiki oleh pemerintah provinsi. Jadi tinggal mengusulkan warga yang rumahnya rusak untuk diperbaiki. ,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).
Ia juga menyampaikan, warga yang rumahnya rusak akibat banjir akan diberikan bantuan renovasi. Renovasi akan dimulai segera setelah air di Sungai Cibiyuk kembali normal.
Selain melakukan perbaikan, Ganjar mengatakan, pihaknya akan membantu anak-anak yang sekolahnya terhenti karena seragam, buku, dan sepatunya juga terendam banjir.
“Insya Allah nanti juga kami bantu. Tadi Pak Kades saya minta didata berapa anak sekolah yang hilang atau yang seragamnya sudah tidak bisa dipakai lagi. Sepatu, tas, buku-bukunya akan kami bantu. agar mereka bisa kembali bersekolah,” katanya.
Kabupaten Brebes rawan banjir sejak tahun 1991 karena banyak permukiman yang terletak di bantaran sungai. Ditambah lagi dengan berkurangnya jumlah pohon yang digunakan sebagai penahan luapan air sungai.
Oleh karena itu, Ganjar meminta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan bantuan masyarakat untuk segera melakukan normalisasi sungai. Salah satunya dengan menanam pohon di hulu sungai dan di bantaran Sungai Cibiyuk.
“Saya minta yang di bantaran sungai itu berbahaya, jadi warga harus diedukasi. Hulunya ternyata gundul, jadi Pak Bupati sudah menyiapkan warga untuk dilibatkan dalam penghijauan lagi,” terangnya.
Kemudian, pasokan logistik bagi warga yang mengungsi juga dipastikan aman dan lancar selama masa penanganan banjir.
Salah seorang warga yang rumahnya rusak akibat banjir, Nurrohman, menuturkan, banjir yang melanda kampungnya terjadi secara tiba-tiba. Air dengan cepat naik, meluas, dan merendam pemukiman warga.
“Air mulai naik setelah maghrib, menjelang salat Isya. Jadi perkiraan warga biasanya bisa kita deteksi dari beberapa sentimeter, tapi ini seperti banjir. Dalam beberapa detik, naik beberapa sentimeter,” kata Nurrohman.
Putranya yang duduk di bangku kelas 4 SD sudah beberapa hari tidak bersekolah. Meski begitu, ia mengaku lega dengan kehadiran Ganjar yang menjamin bantuan seragam dan alat tulis bagi anak-anak korban banjir.
“Anak-anak kami, adik-adik kami yang bersekolah minta bantuan perlengkapan sekolahnya agar bisa melanjutkan kegiatan sekolahnya,” ujarnya.
Menonton video “Tingkatkan Target Investasi, Ganjar Targetkan Investor dari Afrika-Jerman“
[Gambas:Video 20detik]
(pf/ega)