Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel memastikan terus memasang perangkap untuk menangkap Beruang Madu (Helarctos malayanus) yang masih berkeliaran hingga meresahkan warga di Desa Teluk Haur, Kabupaten Tapin.
“Masih kita pasang (jebakan), setelah mendapatkan satu beruang malam ini baru kita pantau pergerakannya,” kata Kepala Resor Banua Anam BKSDA Kalsel Suhendra Wijaya di Desa Teluk Haur, Tapin, Jumat malam.
Hal itu dilakukan petugas BKSDA Kalsel, kata Suhendra, sebagai upaya menjaga keamanan warga dan mengamankan satwa yang dilindungi tersebut dari pemukiman warga di Desa Teluk Haur dan Desa Batalas yang merasa resah.
“Untuk tindakan lebih lanjut, kami menunggu arahan dari Kepala BKSDA Kalsel,” ujarnya.
Diketahui, petugas BKSDA Kalsel menangkap seekor beruang madu setelah masuk perangkap di Desa Teluk Haur pada Jumat sekitar pukul 23.10 WITA.
Rencananya, petugas BKSDA Kalsel membawa beruang madu tersebut ke Kota Banjarbaru untuk pemeriksaan kesehatan pada Sabtu pagi.
Seorang warga Desa Teluk Haur Amat (29) mengatakan, rencana petugas BKSDA Kalsel untuk terus menangkap Beruang Madu lainnya bisa menenangkan warga sekitar.
“Kalau bisa coba tangkap beruang lain,” ujarnya saat berbincang dengan BKSDA Kalsel.
Berdasarkan keterangan warga, petugas memperkirakan masih ada dua ekor Beruang Madu dan anaknya yang berukuran dewasa berkeliaran di kawasan Desa Teluk Haur dan Desa Batalas.
“Warga masih takut dan khawatir akan adanya serangan beruang lain terhadap masyarakat, terutama terhadap anak-anak atau orang tua,” kata Amat.
Amat mengintip lewat lubang rumah tempat Beruang Madu berada di area jebakan sejak Kamis malam hingga Jumat pagi sekitar pukul 23.00-01.00 WITA.
Amat menuturkan, ia melihat sesosok tubuh kekar, tingginya mencapai satu meter, dengan cakar melengkung seukuran jari orang dewasa.
Kepada pihak terkait, warga menginginkan penambahan unit penjebakan agar peluang berhasil menangkap beruang lebih besar.
Saat itu, sejumlah warga menyatakan bahwa Beruang Madu muncul di beberapa lokasi di Desa Teluk Haur.
“Tadi malam (Jumat) dia masuk kandang bebek,” kata salah satu saksi, Syahmadi (40).
Beruang Madu menerobos jaring dan sangkar bambu, lalu memakan telur itik, kata Syahmadi.
Selain itu, ada kesaksian dari Siti Nuraisah yang mengatakan pernah melihat Beruang Madu tepat di dekat hutan pohon sagu.
“(Si Beruang Madu) kadang naik catwalk, sambil makan sesuatu,” katanya.