Keempat sektor tersebut adalah pariwisata, perkebunan, peternakan dan perikanan.
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menawarkan empat investasi hijau yang sangat potensial. Yakni pariwisata, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel Endri di Banjarmasin, Selasa (17/1/2023), keempat sektor tersebut didukung infrastruktur yang sangat memadai. Seperti halnya pariwisata, kata dia, Kalsel memiliki segalanya, baik itu pemandangan alam, pantai yang indah, maupun tradisi budaya.
“Investor bisa menggali potensi itu semua,” ujarnya.
Bahkan hingga kini, kata Endri, Pemprov Kalsel juga telah membangun beberapa objek wisata dengan infrastruktur jalan yang baik. Diantaranya wisata alam, Taman Kiram, Bukit Batu, dan Mandiangin di Kabupaten Banjar.
Lebih lanjut, kata dia, ada wisata alam Loksado dengan keindahan hutan dan pegunungan, ditambah keunikan budaya suku Dayak di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Untuk wisata pantai, kata dia, ada tiga kabupaten yakni, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
“Gubernur kita menyatakan bahwa keindahan alam Kalsel itu seperti selendang yang turun dari surga, karena keindahannya lengkap dari segala sisi,” ujarnya.
Untuk potensi investasi di sektor perkebunan, kata Endri, Kalsel memiliki tanah yang subur, baik lahan gambut untuk pertanian, lahan tegalan untuk berbagai tanaman, seperti kopi hingga karet. Sedangkan potensi investasi di sektor peternakan, lanjutnya, antara lain peternakan sapi potong.
“Untuk sapi potong bisa dengan sistem tumpangsari, bisa di kebun sawit. Program ini sudah berjalan,” ujar Endri.
Sementara potensi investasi di sektor perikanan, kata Endri, Pemprov Kalsel menginginkan hilirisasi produk perikanan. “Di sini banyak potensi produksi ikan baik dari sungai maupun laut, sehingga peluang bisnis pabrik di sini sangat besar,” ujarnya.
Endri mengungkapkan, sektor green investment atau investasi yang fokus pada aspek lingkungan, sosial, dan good governance terus digencarkan untuk mengurangi ketergantungan Kalsel terhadap sektor bisnis energi fosil. Saat ini investasi terbesar di Kalsel masih di sektor pertambangan batu bara, bisa habis pada waktunya.
“Karena itu sektor energi terbarukan mulai digalakkan,” ujarnya.
Pencapaian investasi di Kalsel pada 2022 sebesar Rp 11 triliun atau lebih dari 90 persen dari target.
sumber: ANTARA