Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama pihak terkait berupaya semaksimal mungkin menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) beserta dampaknya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya telah berupaya maksimal dengan berbagai cara dalam menangani bencana kebakaran hutan dan lahan.
Bahkan, diakuinya, BPBD Kalsel sudah mengambil langkah dan persiapan matang sebelum permasalahan musim kemarau ini mencuat ke masyarakat.
“Upaya mitigasi bencana sudah banyak kita lakukan. Misalnya saja membasahi saluran untuk mengalirkan air dari waduk, ujarnya.
Selain itu, kata Bambang, pihaknya juga telah memetakan sebaran wilayah yang berisiko terkena dampak kekeringan, baik kebakaran hutan dan lahan maupun kekeringan. “Sejak Januari kami sudah melakukan semua mitigasinya, dan semuanya sudah jelas,” klaimnya.
Manajer Pusdalops BPBD Kalsel Ricky Ferdyanto mengatakan hingga saat ini pihaknya telah berupaya maksimal dengan terus melakukan pembasahan di seluruh titik kejadian karhutla, khususnya di lahan gambut. “Kami telah melibatkan seluruh unsur mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten hingga relawan pemadam kebakaran,” ujarnya.
Namun, diakuinya, upaya tersebut tidak menjamin kobaran api karhutla di lahan gambut bisa padam sepenuhnya. Pasalnya, ada sejumlah titik yang kembali terbakar meski sudah kita basahi.
“Tapi, bukan berarti kita gagal dalam menangani karhutla. Kalau kita tidak membasahinya, api pasti akan semakin meluas, bahkan sampai ke bagian tanah gambut yang lebih dalam,” ujarnya.
Selain melakukan pemadaman listrik, Pemprov Kalsel juga selalu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan.