Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menilai sejumlah gagasan yang ditawarkan calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo lebih unggul jika dibandingkan dua calon presiden lainnya. Menurut Ade, gagasan Ganjar setidaknya jauh lebih berkualitas di bidang pangan dan lingkungan hidup.
“Yang pertama soal pangan dan kedaulatan pangan. Menurut saya Ganjar cukup sukses. Kedua, tentang lingkungan hidup. “Ini perubahan poin yang memudahkan Ganjar untuk dieksplorasi lebih jauh,” kata Ade saat dihubungi di Jakarta, Kamis (28/9/2023).
Sejak beberapa pekan terakhir, Ganjar mulai menyosialisasikan visi dan misinya jika terpilih menjadi presiden. Terbaru, Ganjar beradu akting dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di acara Mata Najwa yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam acara tersebut, Ade menilai Ganjar tampil meyakinkan saat memberikan gagasan untuk menjaga stabilitas harga pangan ke depan. Hal ini tidak lepas dari kinerja Ganjar yang cukup sukses membangun kedaulatan pangan di Jawa Tengah saat menjabat gubernur.
Namun Ganjar belum menjabarkan lebih lanjut rencana konkrit pembangunan infrastruktur pendukung produksi pangan. Agenda kemandirian pangan pemerintahan Jokowi lemah dari segi infrastruktur pendukung produksi pangan, tambah Ade.
Dalam sejumlah forum publik, Ganjar mengungkapkan tiga strategi utama untuk meningkatkan ketahanan pangan. Pertama, mengaktifkan birokrasi untuk memantau ketersediaan pasokan dan permintaan. Kedua, meningkatkan sentra produksi bahan pokok. Ketiga, menyeimbangkan keseimbangan ekspor-impor pangan
Selain pangan, Ade menilai Ganjar juga unggul dalam gagasan peduli kelestarian lingkungan. Namun, ia menyayangkan gagasan Ganjar hanya menyentuh wacana energi hijau dan transformasi penggunaan kendaraan listrik.
“Faktanya, deforestasi kita sangat tinggi. Industrialisasi masih belum ramah lingkungan dan kemandirian kita dalam bertransformasi ke energi ramah lingkungan belum tereksplorasi lebih jauh. Malah bisa jadi nilai jual Ganjar lebih unggul dari Prabowo dan Anies, kata Ade.
Khusus terkait lingkungan hidup, Ganjar mempunyai visi dan misi memulihkan kondisi alam Indonesia. Ganjar merinci sejumlah rencana, seperti pengurangan emisi karbon, melahirkan talenta inovasi, dan mendorong ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Menurut Ade, Ganjar perlu merumuskan program andalannya agar lebih teknokratis. Dengan cara ini, gagasan mengenai stabilitas pangan dan kelestarian lingkungan serta pengurangan emisi gas rumah kaca dan ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi lebih terukur.
Sebab, jika kita melihat seluruh pengalaman pemilu presiden selama ini antara perencanaan politik atau perencanaan politik, yaitu penyusunan visi dan misi antara calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh pendukungnya yang dituangkan dalam perencanaan pembangunan nasional lima tahunan, Menurut saya koherensi atau keterikatannya sangat lemah, kata Ade.
Pada pemilu presiden, menurut Ade, gagasan calon presiden dan wakil presiden hanya sekedar sebagai dokumen administratif untuk mencalonkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun gagasan tersebut seringkali tidak konsisten diterapkan ketika pemenang pemilu presiden menjabat sebagai presiden.
“Sebaiknya Ganjar merancang landasan perencanaan pembangunan nasional, baik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi, kapasitas dalam pemerintahan diterjemahkan ke dalam program-program pemerintah antara jangka pendek, menengah, dan panjang,” kata Ade. .
Ade menilai gagasan Ganjar relatif bisa diterima oleh pemilih di pedesaan karena menawarkan solusi atas permasalahan pemilih di pedesaan. Terkait topik tersebut, Ade melihat ide tarung Ganjar diperbincangkan masyarakat dengan ide calon presiden Anies Baswedan yang relatif populer di kalangan pemilih perkotaan.
“Saya melihat ide penyediaan lumbung pangan dan infrastruktur pertanian yang digagas Pak Ganjar bisa direplikasi dalam konteks nasional. Namun ide ini harus dirumuskan lebih teknokratis, agar tidak sekedar kampanye politik.Agar apa yang dijanjikan bisa diwujudkan menjadi program nyata, kata Ade.
Meski begitu, Ade menilai tidak semua gagasan Ganjar jauh lebih baik dibandingkan dua calon presiden lainnya. Menurutnya, gagasan Ganjar di bidang pendidikan bisa disaingi oleh Anies dan Prabowo.