Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan kembali terjadi secara masif dan menghanguskan lebih dari 24.000 hektare sepanjang tahun 2023. Luas lahan yang terbakar meningkat signifikan dibandingkan kejadian serupa dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ditampilkan di laman Selasa (3/10/2023), luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan pada tahun ini mencapai 24.588,89 hektar. Luas tersebut meningkat signifikan dibandingkan luas kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2022 yang mencapai 429 ha.
Bahkan, luas areal karhutla di Kalsel tahun ini lebih luas dibandingkan karhutla tahun 2021 seluas 8.625 ha dan karhutla tahun 2020 seluas 4.017 ha. Namun jumlahnya pada tahun ini tidak sebesar kejadian pada tahun 2019 dan 2015.
Pada tahun 2019, kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan menghanguskan 137.848 ha, sedangkan pada tahun 2015 membakar 196.516,77 ha.
Luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan tahun ini yang mencapai 24.588,89 ha merupakan hasil pengukuran citra satelit. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, baik melalui satgas darat maupun satgas udara, kejadian karhutla telah ditangani di 1.212 titik dengan luas 3.321 ha.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyebut angka kejadian karhutla tertinggi sepanjang tahun 2023 terjadi di Banjarbaru, Tanah Laut, dan Banjar.
Kini, status waspada karhutla telah ditetapkan di 11 kabupaten dan 1 kota di Kalimantan Selatan. Berbagai upaya juga telah dilakukan. Antara lain pembasahan lahan gambut di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, selama 45 hari. Selain itu, patroli rutin juga dilakukan di lahan yang berpotensi menjadi sumber kebakaran.
Sejak Minggu (1/10/2023), Wakil Menteri LHK Alue Dohong juga memimpin pemadaman kebakaran lahan gambut di Kalimantan Selatan, khususnya di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor. Alue didampingi Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK, Hanif Faisol Nurofiq.
Alue mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di sekitar bandara harus segera dikendalikan karena dapat mengganggu aktivitas penerbangan. Untuk saat ini, upaya pemadaman melalui darat dan udara harus fokus pada area tersebut. Area yang terbakar di sekitar bandara merupakan lahan gambut.
”Gambut yang terbakar hanya bisa dipadamkan dengan pembasahan yang terus-menerus. Untuk itu, kita harus berupaya semaksimal mungkin secara gotong royong untuk mencapai satu tujuan bersama, yakni api padam dan karhutla tertangani, ujarnya.
Sejauh ini kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kota Banjarmasin. BPBD Kota Banjarmasin melaporkan kebakaran hutan dan lahan di Desa Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Senin (2/10/2023), mulai pukul 14.15 hingga 21.50 Wita. Peristiwa tersebut membakar sekitar 2,5 ha lahan semak.
Tidak sehat
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan juga memperburuk kualitas udara. Alat ukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin, menunjukkan udara Banjarmasin sangat tidak sehat pada Selasa pagi. ISPU di Banjarmasin tercatat 220 mikrogram per meter kubik dan berwarna merah atau sangat tidak sehat.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina tak menampik, kabut asap di Banjarmasin semakin parah dalam beberapa hari terakhir. Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan adanya peningkatan penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dalam seminggu terakhir, ada lebih dari 6.000 kasus.
“Untuk itu kami putuskan agar anak-anak tingkat PAUD, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Banjarmasin akan melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti pada masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga telah mengeluarkan surat edaran tentang PJJ pada tanggal 3 Oktober 2023. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa PJJ akan dilaksanakan pada tanggal 4-7 Oktober 2023 karena kondisi udara di Banjarmasin yang tidak sehat akibat kabut asap.
Menurut Ibnu, PJJ dilaksanakan agar anak-anak tetap bisa belajar dengan baik di rumah dan tidak terkena ISPA. Pelaksanaan PJJ akan dievaluasi berdasarkan kondisi kabut asap di Banjarmasin.
“Selama PJJ, saya minta para orang tua mengawasi anak-anaknya, jangan sampai mereka keluyuran di luar. Untuk sementara, anak-anak harus mengurangi aktivitas di luar rumah,” ujarnya.