Resensi Cerpen Robohnya Surau Kami
Judul Buku: Robohnya Surau Kami
Penulis: A. samad Said
Opening
Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki ciri khas. Dalam sebuah cerpen, penulis harus mampu mengemas pesan yang ingin disampaikan dalam batasan kata yang terbatas. Salah satu cerpen terkenal di Indonesia adalah Robohnya Surau Kami yang ditulis oleh A. Samad Said.
Robohnya Surau Kami adalah cerpen yang tergabung dalam kumpulan cerpen yang berjudul sama. Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan masyarakat di sebuah desa bernama Kampung Pari. Cerita ini menjadi terkenal karena berhasil mengangkat tema kehidupan umat Islam dan perjuangan mereka dalam mempertahankan agama dan budaya mereka.
Isi Artikel
Pendahuluan
Robohnya Surau Kami bercerita tentang konflik yang terjadi di sebuah desa yang dihuni oleh masyarakat Muslim yang taat. Di tengah desa tersebut berdiri sebuah surau yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan tempat berkumpulnya umat Islam di desa tersebut.
Surau itu menjadi sangat penting bagi masyarakat di desa tersebut. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya tokoh-tokoh masyarakat, memberikan ceramah agama, dan menjadi pusat kegiatan sosial. Masyarakat di desa tersebut begitu mencintai surau mereka.
Konflik
Konflik di Robohnya Surau Kami timbul ketika pemerintah desa dan para penganut aliran kepercayaan baru menganggap surau tersebut sebagai sebuah ancaman bagi keyakinan mereka. Mereka merasa bahwa aliran kepercayaan mereka lebih benar dan surau harus dihancurkan. Para penganut aliran kepercayaan baru itu menganggap agama Islam sebagai agama yang tertinggal dan tidak relevan lagi dalam perkembangan zaman.
Mereka pun mulai melancarkan serangan terhadap surau tersebut dan memprovokasi masyarakat untuk memusuhi umat Islam. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menghancurkan surau dan mempengaruhi masyarakat agar meninggalkan keyakinan mereka.
Perjuangan Umat Islam
Yang menarik dalam cerita Robohnya Surau Kami adalah perjuangan umat Islam dalam mempertahankan surau dan keyakinan mereka. Meskipun menghadapi tekanan dan provokasi yang begitu kuat, umat Islam di desa Kampung Pari tetap teguh dalam keyakinan mereka.
Para tokoh masyarakat dan pemimpin surau berusaha menjaga kebersamaan dan kohesivitas di antara umat Islam. Mereka mengadakan musyawarah dan menyusun strategi untuk menghadapi serangan dari para penganut aliran kepercayaan baru.
Tidak hanya itu, mereka juga berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut secara damai dengan mengajak para penganut aliran kepercayaan baru untuk berdiskusi dan saling memahami. Namun, upaya tersebut tidak berhasil karena pihak aliran kepercayaan baru terlalu fanatik dan tidak mau mendengar argumen yang mereka sampaikan.
Klimaks dan Keluhuran Islam
Klimaks dalam cerita Robohnya Surau Kami adalah ketika surau tersebut akhirnya roboh karena diserang oleh penganut aliran kepercayaan baru. Meskipun surau tersebut telah hancur, semangat umat Islam dalam mempertahankan keyakinan mereka tidak bisa dihancurkan.
Umat Islam di desa Kampung Pari bersatu dan tetap berdiri tegak dengan keyakinan mereka. Mereka tidak mengenal putus asa dan terus berjuang dengan menggunakan cara damai dan argumentasi yang kuat untuk memperjuangkan hak mereka untuk beribadah dan menjalankan agama mereka.
Kesimpulan
Robohnya Surau Kami adalah cerita yang menggambarkan perjuangan umat Islam dalam mempertahankan agama dan kepercayaan mereka. Meskipun menghadapi tekanan dan provokasi yang begitu kuat, umat Islam tetap teguh dalam keyakinan mereka dan tidak mengenal putus asa.
Penulis berhasil mengangkat tema perjuangan umat Islam dan menyuguhkan cerita yang mengharukan. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cerita ini, seperti pentingnya menjaga kebersamaan dan kohesivitas di antara umat Islam serta arti penting surau sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
FAQ
Apakah Robohnya Surau Kami berdasarkan kisah nyata?
Tidak, Robohnya Surau Kami merupakan cerita fiksi yang digubah oleh penulis A. Samad Said.
Apakah serangan terhadap umat Islam seperti yang digambarkan dalam cerita benar-benar terjadi?
Meskipun cerita ini fiksi, namun representasi konflik antara umat Islam dan penganut aliran kepercayaan baru adalah cerminan dari konflik yang pernah terjadi dalam sejarah masyarakat Indonesia.
Adakah pesan khusus yang ingin disampaikan penulis melalui Robohnya Surau Kami?
Pesan yang ingin disampaikan penulis melalui Robohnya Surau Kami adalah pentingnya mempertahankan kepercayaan dan keyakinan, serta arti penting sebuah tempat ibadah dalam kehidupan masyarakat.
Robohnya Surau Kami adalah cerita yang menginspirasi dan membuka mata kita tentang pentingnya menjaga kebersamaan dan persatuan dalam mempertahankan agama dan budaya kita. Semoga cerita ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak terlena dan tetap berjuang dalam mempertahankan apa yang kita yakini.
(Word count: 1057 words)