Rencana asuransi pohon di Banjarmasin kemungkinan besar tidak akan terealisasi pada tahun 2023. Ternyata Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin masih mencari layanan asuransi yang tepat untuk mewujudkan program tersebut. Bahkan, anggaran tersebut sepertinya hanya akan dialokasikan pada APBD 2024.
“Kalau tidak salah baru bisa terealisasi tahun depan,” kata Kepala Bidang Pertamanan dan Prasarana DLH Banjarmasin, Fauzi Noor, Minggu (12/11). Terpisah, Sekretaris DLH Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan rencana itu kemungkinan harus menunggu hingga tahun depan. “Masih belum bisa, kami rencanakan tahun depan. Sudah ada komunikasi dengan sejumlah penyedia jasa asuransi, tapi kami masih mencari yang tepat,” jelasnya.
Pohon-pohon yang diasuransikan adalah pohon peneduh kota milik pemerintah kota. Totalnya 7.119 pohon. Ribuan pohon tersebar di sepanjang tepi 120 jalan di kota ini. Melalui asuransi ini, warga yang menjadi korban pohon tumbang bisa mendapatkan santunan. Besaran nominalnya belum ditentukan, masih dihitung.
Misalnya saja berapa jumlah yang diberikan ketika pohon tumbang menimpa mobil, rumah, toko sehingga menimbulkan luka bahkan korban jiwa. “Sekali lagi DLH masih mencari layanan asuransi yang tepat dan bersedia menyambut baik rencana asuransi ini,” pungkas Wahyu.
Asuransi pohon ini meniru program kota-kota lain. Seperti yang ada di Tangerang. Di Banjarmasin, program asuransi pohon diluncurkan pada tahun 2022. Hal ini diperlukan karena jika cuaca buruk, pohon pasti akan tumbang. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, sepanjang Januari hingga September 2023, terdapat 29 laporan pohon tumbang.
Kondisi terparah terjadi pada Senin sore, 16 Oktober. Angin kencang dan hujan deras menumbangkan sedikitnya 16 pohon. Dari puluhan pohon tersebut, sepuluh pohon merupakan aset Pemprov DKI.
Selain memberikan asuransi pohon, DLH juga menyisir sejumlah kawasan. Periksa kondisi pohon yang rawan tumbang agar dapat ditangani, dipangkas atau bahkan ditebang.