Di bulan Ramadan, Kota Pekalongan memiliki tradisi unik yang dikenal dengan nama Gala Gala Sholawat. Tradisi ini berupa pawai keliling kampung sambil melantunkan shalawat nabi dan mengarak bendera atau umbul-umbul bertuliskan nama masjid atau musala.
Gala Gala Sholawat biasanya dilakukan setelah shalat tarawih pada malam ke-27 Ramadan. Pawai diikuti oleh warga dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Mereka berbaris rapi sambil membawa alat musik tradisional seperti rebana, kendang, dan terbang.
Gala Gala Sholawat
Selain pawai dan lantunan shalawat, Gala Gala Sholawat juga memiliki beberapa ciri khas penting, yaitu:
- Pawai malam hari: Pawai Gala Gala Sholawat biasanya dilakukan pada malam hari, setelah shalat tarawih.
- Mengarak bendera: Peserta pawai membawa bendera atau umbul-umbul bertuliskan nama masjid atau musala masing-masing.
- Rebana dan terbang: Alat musik yang digunakan dalam pawai Gala Gala Sholawat adalah rebana dan terbang, yang menghasilkan irama yang meriah dan membangkitkan semangat.
- Mudik Lebaran: Tradisi Gala Gala Sholawat menjadi salah satu pengingat akan datangnya Hari Raya Idul Fitri, yang identik dengan tradisi mudik.
Gala Gala Sholawat merupakan tradisi Ramadan yang unik dan menyegarkan di Pekalongan. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan syiar Islam, tetapi juga menjadi pengingat akan datangnya Hari Raya Idul Fitri yang penuh suka cita.